Home LiCAS.news Bahasa Indonesia Church & Society (Bahasa) Uskup Korea minta dunia terus menebarkan harapan di tengah pandemi

Uskup Korea minta dunia terus menebarkan harapan di tengah pandemi

Ketua baru Konferensi Waligereja Korea meminta komunitas internasional untuk terus menebarkan harapan di dalam menanggapi pandemi virus corona.

“Kita mesti menentukan apa yang penting dalam hidup kita,” kata Uskup Agung Mathias Lee Yong-hoon dari Suwon seperti dilaporkan Vatican News.

“Kita harus berhenti sejenak dan merenungkan apa yang terjadi dan berkomitmen untuk memberikan cinta dan membantu mereka yang menderita.”




Uskup itu mengatakan bahwa dunia perlu menanggapi tantangan yang disebabkan oleh pandemi dengan saling mendukung dan menyemangati.

“Saya berdoa semoga pandemi segera berakhir,” kata Uskup Agung Yong-hoon, dan menambahkan bahwa virus adalah salah satu efek dari kerusakan lingkungan dan tindakan sewenang-wenang terhadap bumi “rumah kita bersama”.

Mengingat Korea Selatan sedang merayakan peringatan dua abad kelahiran St. Andrew Kim Dae-geon, pastor dan martir pertama Korea, Uskup Agung Yong-hoon mengatakan umat Katolik Korea dipanggil untuk menjadi “terang dan garam dunia” dengan menegaskan kembali identitas mereka.

Ia mengatakan Gereja Korea harus lebih berkomitmen untuk membela kehidupan, melindungi lingkungan, dan mempercepat proses reunifikasi dan rekonsiliasi antara dua Korea.

Perempuan yang mengenakan pakaian tradisional Hanbok tampak di depan Gereja Katolik Jeondong, 11 Desember 2015. (Foto oleh Chanchai Duangdoosan/shutterstock.com)
- Newsletter -

Prelatus itu mengatakan pembaruan dan keterlibatan dalam kegiatan pastoral harus menjadi landasan untuk pertumbuhan lebih lanjut dalam Gereja di Korea.

Ia mengatakan perbedaan dapat diatasi melalui dialog damai dengan menghormati peran dan ide masing-masing.

Pemimpin waligereja itu mengatakan para pemimpin politik harus menemukan kesamaan karena “hanya budaya mendengarkan dan saling menghormati yang dapat menjamin masa depan kita.”

“Bahkan dalam situasi yang paling kompleks kita harus mampu meneladani Orang Samaria yang Baik,” kata Uskup Agung Yong-hoon.

Ia menambahkan “seorang pemimpin sejati tidak pernah merujuk pada dirinya sendiri, tetapi tahu bagaimana mendengarkan dan tidak terbebani oleh pikiran diri sendiri.”

“Anda hanya bisa menjankan kewenangan Anda dan mengubah dunia jika Anda bersedia untuk melayani orang lain, tetangga Anda,” tambahnya.

Uskup Agung Yong-hoon terpilih sebagai ketua Konferensi Waligereja Korea selama Sidang Umum pada bulan Oktober lalu.

© Copyright LiCAS.news. All rights reserved. Republication of this article without express permission from LiCAS.news is strictly prohibited. For republication rights, please contact us at: yourvoice@licas.news

Support Our Mission

We work tirelessly each day to tell the stories of those living on the fringe of society in Asia and how the Church in all its forms - be it lay, religious or priests - carries out its mission to support those in need, the neglected and the voiceless.
We need your help to continue our work each day. Make a difference and donate today.

Exit mobile version