Kongregasi untuk Ibadah Ilahi Vatikan merilis sebuah panduan tentang tata cara yang harus diikuti oleh para imam selama perayaan Rabu Abu tahun ini.
Kongregasi itu mengatakan bahwa situasi kesehatan yang disebabkan oleh pandemi virus corona telah memaksa perubahan dalam ritual dan tata perayaan Gereja.
Pedoman tersebut mendesak para imam untuk memberkati abu dan memercikkannya dengan air suci dalam keheningan.
Imam kemudian berbicara kepada umat yang hadir, membacakan sekali doa yang ditemukan dalam Missale Romawi: “Bertobatlah, dan percayalah pada Injil” atau “Ingatlah bahwa kamu adalah debu, dan akan kembali kepada debu.”
Saat itulah, lanjut pedoman itu, para imam “membersihkan tangannya, memakai masker wajah, dan membagikan abu kepada mereka yang datang kepadanya atau, jika perlu, dia mendatangi umat yang berdiri di tempat mereka.”
Dia kemudian memercikkan abu di kepala setiap orang “tanpa mengatakan apa-apa”.
Pedoman itu ditandatangani oleh Kardinal Robert Sarah, prefek Kongregasi Ibadah Ilahi, dan sekretaris Uskup Agung Arthur Roche.
Pada tahun 2020, kongregasi itu mengeluarkan berbagai instruksi bagi para imam tentang penyelenggaraan sakramen dan persembahan Misa selama pandemi virus corona, termasuk untuk perayaan Paskah.
Rabu Abu, yang jatuh pada tanggal 17 Februari tahun ini, merupakan hari suci umat Kristiani untuk berdoa dan puasa dan menandai dimulainya Musim Prapaskah bagi Gereja Katolik.