Home LiCAS.news Bahasa Indonesia Church & Society (Bahasa) Paus Fransiskus, Paus Emeritus Benediktus XVI divaksin COVID-19

Paus Fransiskus, Paus Emeritus Benediktus XVI divaksin COVID-19

Paus Fransiskus dan Paus Emeritus Benediktus XVI telah mendapat suntikan pertama vaksin virus corona, kata Vatikan pada 14 Januari.

Paus berusia 84 tahun dan mantan paus berusia 93 tahun itu mendapatkan suntikan sebagai bagian dari program vaksinasi di Vatikan yang dimulai pada 13 Januari.

Vatikan, negara terkecil di dunia, memulai program vaksinasi COVID-19 dengan memprioritaskan dokter, anggota pelayanan kesehatan Vatikan dan yang paling rentan.




Paus Fransiskus termasuk di antara mereka yang paling berisiko terkena penyakit tersebut karena bagian dari salah satu paru-parunya telah diangkat ketika ia masih muda di negara asalnya, Argentina.

Sementara Paus Benediktus menderita sejumlah penyakit yang berkaitan dengan usia tua, seperti artritis.

Kasus virus corona di Kota Vatikan hampir mencapai 30, kebanyakan menginfeksi Garda Swiss yang tinggal di barak bersama.

Minggu lalu, dokter pribadi paus, Fabrizio Soccorsi, meninggal karena “komplikasi akibat COVID”.

- Newsletter -

Paus Fransiskus mengatakan bahwa setiap orang harus mendapatkan suntikan.

“Ini adalah pilihan etis karena Anda mempertaruhkan kesehatan Anda, dengan hidup Anda, dan dengan nyawa orang lain,” kata paus kepada stasiun TV Canale 5 Italia.

Matteo Bruni, direktur Kantor Pers Takhta Suci, mengonfrimasi kepada media bahwa dosis pertama vaksin COVID-19 “telah diberikan kepada Paus Francis dan paus emeritus.”

Paus Fransiskus dan Paus Emeritus Benediktus XVI. (Foto Media Vatikan)

Dalam pesan Natal lalu, Paus Fransiskus meminta negara-negara untuk berbagi vaksin, dan vaksin “harus tersedia untuk semua orang.”

“Saya mohon kepada semua yang bertanggung jawab atas negara, perusahaan, badan internasional … untuk mendorong kerja sama dan bukan persaingan dan untuk mencari solusi bagi semua orang, vaksin untuk semua, terutama untuk yang paling rentan dan membutuhkan di semua wilayah di dunia,” kata paus dalam pesan Natalnya.

Program vaksinasi di Vatikan diadakan di aula besar yang biasanya digunakan untuk audiensi kepausan.

Vatikan mengatakan pekan lalu bahwa mereka telah membeli lemari es ultra-dingin untuk menyimpan vaksin, dan yang menunjukkan mreka akan menggunakan vaksin buatan Pfizer dan BioNTech, yang harus disimpan pada suhu minus 70 derajat Celcius.

Dalam sebuah wawancara televisi pada 10 Januari, Paus Fransiskus mengatakan orang harus mempercayai dokter dan tidak menolak vaksin kecuali mereka memiliki alasan medis yang baik karena nyawa mereka dan orang lain bergantung padanya.

“Saya benar-benar tidak mengerti mengapa beberapa orang mengatakan ini bisa menjadi vaksin yang berbahaya,” katanya.

“Jika dokter mengatakan itu dapat bekerja dengan baik dan Anda tidak memiliki resiko khusus, mengapa tidak menerimanya? Ada penyangkalan bunuh diri yang saya tidak tahu bagaimana menjelaskannya, tapi vaksinnya harus diterima,” tambah paus.

Vatikan hanya memiliki beberapa ratus penduduk. Sebagian besar karyawannya tinggal di Italia dan mereka juga akan mendapatkan vaksin.

Tambahan dari Reuters dan Vatican News

© Copyright LiCAS.news. All rights reserved. Republication of this article without express permission from LiCAS.news is strictly prohibited. For republication rights, please contact us at: yourvoice@licas.news

Support Our Mission

We work tirelessly each day to tell the stories of those living on the fringe of society in Asia and how the Church in all its forms - be it lay, religious or priests - carries out its mission to support those in need, the neglected and the voiceless.
We need your help to continue our work each day. Make a difference and donate today.

Exit mobile version