Home LiCAS.news Bahasa Indonesia News (Bahasa) Caritas Filipina menjadi andalan penyaluran bantuan COVID-19

Caritas Filipina menjadi andalan penyaluran bantuan COVID-19

Jaringan aksi sosial Gereja Katolik di Filipina telah menjadi andalan dalam menyalurkan bantuan bagi masyarakat yang terkena dampak pandemi virus corona.

Jaringan yang telah aktif setidaknya di 35 keuskupan di negara itu, bertujuan untuk mendorong masyarakat untuk menjadi responden pertama dalam perang melawan penyebaran penyakit ini.

Makanan dan barang-barang bantuan non-makanan dengan nilai sekitar US$ 2,3 juta telah didistribusikan oleh Caritas Philippines kepada setidaknya 210.000 keluarga di seluruh negera itu pada 3 April.

Di Keuskupan Agung Manila, voucher dengan nilai total sekitar US$ 19,8 juta telah dibagikan kepada sekitar empat juta penduduk di sepuluh keuskupan di ibukota dan provinsi terdekat.




Pastor Edwin Gariguez, sekretaris eksekutif Caritas Philippines, mengatakan bantuan itu sepenuhnya datang dari donor lokal.

“Ini menunjukkan bahwa sesama warga Filipina dan komunitas kita sendiri dapat menyediakan bagi mereka yang sangat membutuhkan di saat krisis, tanpa meminta bantuan dari lembaga asing,” katanya.

Dia mengatakan bahwa pada saat ini “tidak perlu meminta bantuan dari luar.”

- Newsletter -

“Kita harus menilai apakah kita dapat mempertahankan respon kemanusiaan jika krisis berlanjut,” tambah Pastor Gariguez.

Dia mengatakan Gereja mendorong “bantuan lokal” untuk memungkinkan masyarakat “mendukungnya sendiri” dan memungkinkan “perkembangan program pengurangan risiko bencana dan manajemen yang berpusat pada orang.”

“Kami melakukan ini dalam koordinasi dengan lembaga pemerintah nasional dan lokal dan penyedia bantuan kemanusiaan lainnya di berbagai wilayah negara,” kata imam itu.

Sebuah jaringan yang terdiri dari 30 organisasi berbasis agama yang menyebut diri mereka FBO.PH mendukung pelokalan tanggap kemanusiaan untuk membuka jalan bagi kemitraan di antara kelompok-kelompok berbasis gereja.

Pada tanggal 7 April, Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) PBB mencatat peran berbagai pelaku kemanusiaan, termasuk Gereja, dalam menangani pandemi.

“Dampak COVID-19 yang belum pernah terjadi sebelumnya di Filipina membutuhkan tanggapan seluruh masyarakat,” bunyi pernyataan  OCHA.

Organisasi itu meminta kelompok-kelompok untuk menyebarluaskan informasi yang valid dan membagikan saran resmi “untuk memerangi penyebaran informasi dan desas-desus yang salah dan menyesatkan.”

Pada 8 April, Filipina mencatat 3.870 kasus COVID-19 yang terkonfirmasi dengan 182 kematian dan 96 orang pulih dari penyakit ini.

© Copyright LiCAS.news. All rights reserved. Republication of this article without express permission from LiCAS.news is strictly prohibited. For republication rights, please contact us at: yourvoice@licas.news

Support Our Mission

We work tirelessly each day to tell the stories of those living on the fringe of society in Asia and how the Church in all its forms - be it lay, religious or priests - carries out its mission to support those in need, the neglected and the voiceless.
We need your help to continue our work each day. Make a difference and donate today.

Exit mobile version