Paus Fransiskus mengatakan dia mengambil “langkah kecil, tapi konkret” dalam memberantas korupsi di Vatikan.
“Taktiknya tidak ribet, sederhana, terus maju dan tidak berhenti,” kata Paus dalam wawancara dengan kantor berita Italia AdnKronos. “Anda harus mengambil langkah kecil tapi konkret,” tambahnya.
Paus mengatakan lebih banyak perubahan akan terjadi dalam perang melawan korupsi keuangan, yang digambarkannya sebagai masalah yang dalam dan berulang di Gereja.
“Sayangnya, korupsi adalah sebuah siklus, berulang-ulang, kemudian seseorang datang untuk membersihkan dan membereskannya, tetapi kemudian dimulai lagi dan menunggu orang lain datang dan mengakhiri kemerosotan ini,” katanya dalam wawancara yang dipublikasikan 30 Oktober dan dikutip oleh Catholic News Agency.
“Saya tahu saya harus melakukannya. Saya dipanggil untuk melakukannya, dan Tuhan akan tahu apakah saya melakukannya dengan baik atau melakukannya dengan salah. Sejujurnya, saya tidak terlalu optimis,” tambah paus.
Ia mengatakan “tidak ada strategi khusus” untuk memberantas korupsi di Vatikan, yang menambahkan rincian tentang perubahan yang dibuat selama lima tahun terakhir.
“Kita menggali informasi keuangan, kita memiliki pemimpin baru di [Institut Karya Agama atau yang dikenal sebagai Bank Vatikan]. Singkatnya, saya harus mengubah banyak hal dan banyak yang akan segera berubah,” katanya.
Pengadilan Vatikan saat ini sedang menyelidiki pengunduran diri Kardinal Angelo Becciu, mantan orang nomor dua di Sekretariat Negara Vatikan, yang terkait dengan berbagai skandal keuangan, termasuk penggunaan jutaan euro dana amal Vatikan dalam investasi spekulatif dan berisiko, termasuk pinjaman untuk proyek yang dimiliki dan dioperasikan oleh saudara-saudara kardinal itu.
Dalam wawancara pada 30 Oktober, Paus Fransiskus menanggapi pertanyaan tentang kritik baru-baru ini yang dia terima, termasuk pembaruan kesepakatan Vatikan-China dan persetujuannya yang jelas atas legalisasi serikat sipil sesama jenis dalam film dokumenter yang baru-baru ini dirilis.
Paus mengatakan akan tidak jujur jika dia mengatakan kritikan tidak mengganggunya. Tidak ada yang suka kritikan yang diberikan dengan itikad buruk, katanya.
“Akan tetapi dengan keyakinan yang sama, saya mengatakan bahwa kritikan dapat membangun, dan kemudian saya menerima semuanya karena kritik membuat saya memeriksa diri saya sendiri, untuk memeriksa hati nurani, untuk bertanya pada diri sendiri apakah saya salah, di mana dan mengapa saya salah, apalah saya melakukannya dengan baik, apakah melakukannya dengan salah, apakah saya bisa berbuat lebih baik,” kata paus.