Paus Fransiskus mengingatkan para pemimpin dunia agar tidak memanfaatkan pandemi virus corona untuk menyerang lawan demi keuntungan politik.
“Mendiskreditkan orang lain akan menghancurkan kemungkinan untuk menemukan kesepakatan yang membantu meringankan efek pandemi pada komunitas kita,” kata paus.
Dalam pesan video selama seminar virtual tentang pandemi di Amerika Latin, paus mengatakan para pemimpin tidak boleh “mendorong atau mendukung atau menggunakan mekanisme” yang akan memanfaatkan krisis sebagai alat elektoral.
Dia mengatakan pejabat terpilih dan pegawai negeri (PNS) dipanggil untuk “melayani kebaikan bersama dan tidak menempatkan kebaikan bersama demi kepentingan diri sendiri.”
“Kita semua tahu dinamika korupsi yang terjadi pada pemerintahan. Dan ini juga berlaku untuk pria dan wanita dalam Gereja, ”tambah paus.
Paus mengatakan korupsi di dalam Gereja adalah “penyakit kusta sebenarnya yang membuat sakit dan membunuh Injil.”
Ia berharap seminar dan kegiatan lain selama pandemi akan “menginspirasi langkah-langkah, membangkitkan proses, menciptakan aliansi dan mempromosikan semua mekanisme yang diperlukan untuk menjamin kehidupan yang bermartabat bagi rakyat kita, terutama yang paling terkucilkan, melalui pengalaman persaudaraan dan pembangunan persahabatan sosial.”
“Ketika saya mengatakan yang paling dikucilkan, saya tidak bermaksud (dengan cara yang sama) mengatakan memberi sedekah kepada yang paling tersisih, atau sebagai isyarat amal. Bukan, tetapi sebagai kunci untuk hermeneutika,” tambah paus.
Paus Fransiskus mengatakan pada pertemuan itu bahwa karena efek pandemi akan terus dirasakan selama bertahun-tahun, solidaritas harus menjadi inti dari setiap upaya untuk meringankan penderitaan orang.
“Sekarang, lebih dari sebelumnya, penting untuk mendapatkan kembali kesadaran akan kebersamaan,” katanya.
“Virus ini mengingatkan kita bahwa cara terbaik untuk menjaga diri kita sendiri adalah dengan belajar merawat dan melindungi orang-orang di sekitar kita,” tambah paus.
Dia mengatakan pandemi telah memperkuat masalah dan ketidakadilan sosial ekonomi yang ada, tetapi menambahkan bahwa meskipun “panorama yang suram ini,” ada “banyak orang yang tahu bagaimana menghadapi krisis dengan keberanian dan tahu bagaimana menghasilkan suara yang berteriak di padang gurun untuk membuka jalan untuk Tuhan.”
“Tolong, jangan biarkan harapan dirampok dari kita,” kata paus, menambahkan bahwa “kita bisa keluar dari krisis dan menjadi lebih baik.”
Seminar virtual pada 19-20 November dengan judul “Amerika Latin: Gereja, Paus Fransiskus, dan Pandemi,” disponsori oleh Komisi Kepausan untuk Amerika Latin dan Akademi Kepausan Ilmu Sosial dan konferensi para uskup Amerika Latin.