Kardinal Luis Antonio Tagle meminta para imam, suster, dan pemimpin awam untuk mengubah tempat pelayanan mereka menjadi “rumah” di mana setiap orang bisa merasakan sebagai keluarga.
Prefek Kongregasi Evangelisasi Bangsa-Bangsa itu mengingatkan bahaya jika wilayah misi hanya menjadi institusi belaka.
Meskipun pelembagaan dan memiliki struktur diperlukan, Kardinal Tagle mengatakan tantangannya adalah bagaimana mempertahankan pengalaman menjadi “keluarga Tuhan.
“Mari kita ubah paroki kita, sekolah kita, rumah sakit Katolik dan semua tempat yang kita layani menjadi sebuah rumah,” kata Tagle.
Pernyataan itu disampaikan Kardinal Tagle dalam homilinya pada Misa Pesta Keluarga Kudus di Kolese Kepausan Filipina di Roma.
Ia menekankan bahwa dalam lingkungan kekeluargaan, orang akan berharap untuk pergi ke paroki daripada melarikan diri. ke tempat lain.
“Agar mereka tidak menganggap pelayanan keagamaan sebagai beban tambahan, biarkan mereka berharap menjadi bagian dari perayaan keluarga,” kata kardinal.
“Daripada melarikan diri dari imam, biarkan mereka memimpikan gembala karena mereka melihat wajah ayah yang penuh kasih dan penyayang dalam dirinya,” tambahnya.