Pastor Franz-Josef Eilers SVD, seorang misionaris asal Jerman dan pemimpin yang dihormati di bidang komunikasi, meninggal di Manila, Filipina pada 13 Januari pada usia 88 tahun.
Penyebab pasti kematian Pastor Eilers belum diketahui publik, tetapi dia menderita penyakit jantung selama beberapa tahun.
“Pastor Eilers telah memberikan kontribusi yang besar bagi pelayanan komunikasi Gereja secara global dan di Asia pada khususnya,” kata Federasi Konferensi Waligereja Asia (FABC) dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan tidak lama setelah kematiannya.
“Seorang tokoh komunikasi yang hebat, penulis dan guru, Pastor Eilers menjabat sebagai sekretaris eksekutif Kantor Komunikasi Sosial FABC [dari 1995 hingga 2010],” kata pernyataan itu.
Chainarong Monthienvichienchai, penasihat Universitas St. Yohanes Bangkok, telah mengenal Pastor Eilers selama beberapa dekade. Bersama-sama mereka mendirikan Pusat Penelitian Agama dan Komunikasi Sosial Asia (ARC) di universitas itu dan Pastor Eilers menjabat sebagai direkturnya selama lebih dari 20 tahun.
“Pastor Eilers selalu menekankan bahwa kita sebagai Gereja seharusnya tidak perlu terlalu memperhatikan perangkat lunak dan perangkat keras, tetapi sebaliknya kita harus fokus pada ‘perangkat manusia’ (humanware),” kata Monthienvichienchai kepada LiCAS.news.
“Saya akan selalu mengingatnya sebagai seorang pria yang ramah, energik, dan sangat tepat waktu, dengan selera humor yang tinggi dan cinta yang kuat pada komunikasi sosial,” kata Monthienvichienchai.
“Siapapun yang mengenalnya sering tersentuh oleh hati emasnya. Kebaikan, kemurahan hati, dan sifat ceria membuatnya dapat dengan mudah diterima dalam jaringan besar sahabat-sahabatnya,” katanya.
Romo Eilers juga pernah menjabat direktur Catholic Media Council (Cameco) di Aachen, Jerman, pernah menjadi anggota Dewan Kepausan untuk Komunikasi Sosial dan selama beberapa saat memimpin Radio Veritas Asia. Dia menulis beberapa buku dan artikel ilmiah.
Monthienvichienchai mengatakan bahwa buku terakhir Pastor Eilers, ‘Communicating in Ministry and Mission’ yang diterbitkan tahun 2018, menjelaskan kebutuhan dasar dan arahan dimensi komunikasi dalam pelayanan pastoral dan evangelisasi.
Pastor Anthony Le Duc, SVD, wakil direktur ARC saat ini, mengatakan bahwa Pastor Eilers dikenal secara luas atas beasiswa yang diberikan dalam bidang komunikasi sosial dan pastoral.
“Pada tahun 1968, ia mendirikan jurnal Communicatio Socialis di Jerman, yang merupakan publikasi akademis pertama untuk komunikasi Kristen. Jurnal itu sudah berusia lebih dari 50 tahun dan masih ada hingga sekarang,” kata Pastor Le Duc kepada LiCAS.news.
Pastor Le Duc mengatakan Pastor Eilers juga seorang guru yang sangat disegani yang mengajar di banyak institusi termasuk Universitas Kepausan Gregorian dan Universitas Salesian di Roma, Sekolah Teologi SVD di Tagaytay dan Universitas Kepausan Santo Tomas di Manila hingga tahun 2018.
Almarhum Pastor Eilers juga menerima penghargaan seperti Titus Brandsma Leadership in Social Communication Award dari Karmelit (Filipina) dan Asian Media Information and Communication Award for Transformative Leadership.