Nuntius Apostolik untuk Spanyol yang memimpin perayaan lima ratus tahun kedatangan agama Kristen di Filipina minggu ini, memuji migran asal Filipina karena telah menjadi “misionaris” bagi dunia.
Uskup Agung Bernardito Auza, Duta Besar Vatikan untuk Spanyol, mengatakan migran asal Filipina adalah “buah” Gereja yang lahir di Filipina pada tahun 1500-an melalui karya misionaris Spanyol.
Nuntius memuji orang-orang Filipina sebagai “misionaris terbaik” Gereja yang memainkan peran penting dalam memastikan bahwa Gereja tetap hidup dan relevan.
“Anda telah menjadi misionaris terbaik di Gereja kita,” kata Uskup Agung Auza. “Hampir di mana-mana, ada orang Filipina. Dan tempat pertama yang kalian cari dan tempat berkumpul adalah gereja,” ujarnya.
Uskup Agung Auza memimpin perayaan Misa untuk menandai pembukaan Tahun Yubileum di Filipina pada Minggu Paskah, 4 April.
Lebih dari seratus orang Filipina menghadiri perayaan yang diadakan di Paroki San Francisco Javier dan San Luís Gonzaga.
“Sungguh suatu kehormatan berada di Spanyol, tempat semuanya dimulai,” kata Uskup Agung Auza, seorang Filipina yang telah menjadi Nuntius Apostolik untuk Spanyol dan Andorra sejak Januari 2020.
Prelatus itu mendesak orang Filipina untuk berdoa bagi Gereja di Spanyol, yang “telah mengalami krisis panggilan menjadi imam dan kehidupan religius serta praktik keagamaan yang memudar”.
Ia mengatakan orang-orang Filipina saat ini adalah “warisan dan pewaris” dari iman yang ditanam misionaris di Filipina 500 tahun lalu.
“Kita ditugaskan untuk membuat iman itu menghasilkan buah yang berlimpah di mana pun kita berada,” katanya.
“Sebagai tindakan balasan dan rasa syukur, kita diharapkan menjadi ragi dari Sukacita Injil di sini, di Spanyol,” tambah uskup agung itu.
Turut hadir dalam Misa itu adalah 10 imam lain, termasuk Pastor Mark Angelo Ramos dari Serikat Sabda Allah, yang memimpin Kapelan Filipina di Madrid.
Diperkirakan terdapat 26.000 orang Filipina bekerja di Spanyol.
