Sedikitnya 62 biarawati di biara kongregasi Religius Perawan Maria (RVM) di Quezon City di ibukota Filipina ditemukan terjangkit COVID-19.
Sementara 50 orang lainnya – pengasuh, pembantu kesehatan, dan sopir – di biara yang sama juga dinyatakan terinfeksi penyakit itu, menurut laporan media mengutip pejabat setempat.
Dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada Rabu, 15 September, kongregasi religius itu mengatakan infeksi terkonfirmasi setelah para biarawati menjalani tes pada 10 September.
Kongregasi mengatakan bahwa sejak 14 September seluruh biara itu ditutup dan sepenuhnya bekerja sama dengan pemerintah dalam tindakan karantina kesehatan.
“Biara memiliki rumah sakit, yang bekerja sama dengan Tim Tanggap Darurat Kesehatan Barangay, memantau dan menangani kasus dengan cermat,” bunyi pernyataan tarekat RVM
Pernyataan itu tidak menyebutkan apakah ada staf biara yang juga tertular virus, namun unit epidemiologi dan pengawasan penyakit setempat sebelumnya melaporkan bahwa sekitar 50 lainnya juga dinyatakan positif mengidap penyakit tersebut.
Sebuah pernyataan di media sosial oleh Unit Pengawasan Epidemiologi dan Penyakit Kota Quezon mengatakan telah mulai menyelidiki bagaimana orang-orang itu terinfeksi.
Para biarawati dilaporkan tidak divaksinasi meskipun semua anggota staf divaksinasi sepenuhnya.
Dr. Rolando Cruz, kepala unit pengawasan, yang dikutip media mengatakan bahwa timnya mengetahui situasi tersebut setelah melihat data pengawasan yang direkam oleh laboratorium yang menguji para biarawati dan anggota staf.
“Bukan kami yang melakukan tes swab terhadap mereka. Mereka sendiri sudah diuji di [laboratorium] lain, dan ketika hasilnya keluar dari laboratorium, itu tercatat dalam data pengawasan,” kata Cruz.
Sebelumnya, sebuah biara lain dengan 90 penghuni mencatat 22 kasus COVID-19 dan mereka telah dikarantina dengan perhatian khusus.
Hingga Rabu (15/9), Quezon City memiliki total 12.491 kasus aktif.