Home LiCAS.news Bahasa Indonesia News (Bahasa) Imam pejuang HAM Vietnam Nguyen Van Ly terkena serangan jantung

Imam pejuang HAM Vietnam Nguyen Van Ly terkena serangan jantung

Imam Katolik, Nguyen Van Ly, yang menghabiskan lebih dari 15 tahun di penjara karena memperjuangkan kebebasan beragama, demokrasi, dan hak asasi manusia di Vietnam, mengalami serangan jantung.

Keponakan Pastor Ly, yang juga seorang pastor Katolik, Nguyen Van Viet mengatakan kepada Radio Free Asia (RFA) bahwa pamannya yang berusia 73 tahun menderita serangan jantung pada 26 Februari dan tetap tinggal di rumahnya di Hue.

“Dia mulai pulih sekarang, dan dia bisa makan, tetapi kesehatannya tidak baik,” kata Pastor Viet, yang tinggal di negara bagian Florida, AS, kepada RFA.




Pastor Viet mengatakan meskipun kesehatannya kurang bagus, pamannya terus menulis setiap minggu, mengajak rakyat Vietnam untuk menentang pelanggaran terhadap kedaulatan politik dan kedaulatan negara oleh Beijing.

China telah lama melanggar kedaulatan Vietnam di Laut Cina Selatan, yang mendorong Vietnam untuk terlibat dalam langkah-langkah yang menurut beberapa ahli dapat menyebabkan perang dagang. Namun, beberapa orang di dalam negeri merasa pemerintah mereka tidak melakukan cukup banyak untuk menghentikan ekspansionisme China.

Pastor Ly, yang pertama kali dipenjara pada 1977 karena kegiatan perlawanannya, menjadi salah satu tahanan hati nurani terlama di negara itu. Dia dibebaskan setelah satu tahun dan tetap melakukan kegiatan keagamaannya meskipun dilarang.

Pastor Ly kemudian dipenjara selama sembilan tahun, dari Mei 1983 hingga Juli 1992, karena “menentang revolusi dan menghancurkan persatuan rakyat.”

- Newsletter -

“Pastor Ly mengatakan kepada saya bahwa sudah menjadi tanggungjawabnya untuk melakukan hal ini, untuk membantu menyelamatkan negara dari komunis, dan dia mengatakan dia akan melakukan ini selama sisa hidupnya,” kata Pastor Viet.

Pada Oktober 2001, Pastor Ly diganjar 15 tahun penjara lagi karena kegiatannya membela kebebasan berbicara, meskipun hukuman itu kemudian dikurangi. Pada 2004 Pastor Ly ditempatkan di bawah tahanan rumah di Keuskupan Agung kota Hue di Vietnam tengah.

Pada tahun 2006, Pastor Ly bergabung dengan kelompok penulis pembangkang, Bloc 8406, yang menyerukan demokrasi di Vietnam dan mengadvokasi kebebasan berbicara. Dia juga membantu mendirikan Partai Progresif Vietnam, yang membuatnya ditangkap sekali lagi.

Selama persidangan pada 30 Maret 2007, seorang penjaga mengekang mulut Pastor Ly di ruang sidang setelah meneriakkan slogan-slogan anti-komunis, yang selanjutnya menjadikannya ikon bagi para pendukung kebebasan berpendapat. Dia akhirnya dihukum delapan tahun penjara lagi.

Dia menderita stroke pada tahun 2009, dan tahun berikutnya dibebaskan sementara untuk menjalani pengobatan tumor otak. Setelah ditempatkan di bawah tahanan rumah, Pastor Ly kemudian kembali ke penjara pada Juli 2011, yang mendorong Amerika Serikat dan yang lainnya untuk meningkatkan tekanan untuk pembebasannya.

Beberapa hari sebelum kunjungan kenegaraan resmi oleh mantan Presiden AS Barack Obama pada Mei 2016, Pastor Ly dibebaskan.

© Copyright LiCAS.news. All rights reserved. Republication of this article without express permission from LiCAS.news is strictly prohibited. For republication rights, please contact us at: [email protected]

Support Our Mission

We work tirelessly each day to tell the stories of those living on the fringe of society in Asia and how the Church in all its forms - be it lay, religious or priests - carries out its mission to support those in need, the neglected and the voiceless.
We need your help to continue our work each day. Make a difference and donate today.

Latest