Home LiCAS.news Bahasa Indonesia Church & Society (Bahasa) Misa di Gereja Singapura dimulai lagi setelah batal akibat virus corona

Misa di Gereja Singapura dimulai lagi setelah batal akibat virus corona

Setelah ditangguhkan karena wabah cirus corona, gereja-gereja di Singapura akan memulai kemblai Misa akhir pada pekan ini.

“Misa sore hari dan hari Minggu akan dimulai lagi pada 14 Maret (Sabtu) dan 15 Maret (Minggu) setelah semua gereja memberlakukan tindakan pencegahan yang diperlukan,” kata pernyataan dari Keuskupan Agung Singapura yang dimuat di Facebook.

Pembukaan kembali Misa akan tunduk pada pedoman dan nasihat Kementerian Kesehatan, kata Keuskupan Agung itu.”

“Sementara tindakan pencegahan yang diperlukan telah diberlakukan, mereka yang tidak ingin mengambil risiko dibebaskan dari menghadiri Misa,” kata pernyataan itu.




Misa harian dilaksanakan lagi pada 16 Maret, sementara mereka yang tidak dapat hadir karena masalah kesehatan dan / atau ketakutan dikecualikan, dan sebagai gantinya dapat berpartisipasi secara online atau mengisi waktu dengan berdoa, tambah pernyataan itu.

Di situs keuskupan agung disebutkan bahwa pihak keuskupan telah bertemu dengan Menteri Kesehatan dan Menteri Kebudayaan, Komunitas & Pemuda yang “mendorong Gereja” untuk melanjutkan kegiatan biasa dengan tindakan pencegahan yang diperlukan.

“Keputusan ini diambil setelah banyak pertimbangan, mengingat risiko penularan yang diketahui berdasarkan data yang tersedia, tanggung jawab sosial, dan misi inti kami menyediakan pelayanan pastoral dan spiritual,” kata keuskupan agung itu.

- Newsletter -

Dalam hal adanya kasus yang berkembang di salah satu gereja, “kontak dekat” akan dikarantina hingga 14 hari, sedangkan anggota jemaat lainnya akan disarankan untuk memantau kesehatan mereka untuk periode yang sama dan mengunjungi dokter jika bada terasa kurang sehat.

Pihak keuskupan mengatakan gereja “bertanggungjawab untuk melayani umat beriman dan perayaan Misa secara  teratur adalah pelayanan yang esensial,” dan menambahkan bahwa risiko yang terkait dengan pembukaan kembali pelayanan adalah “risiko yang sama yang dihadapi sekolah… tetap terbuka untuk murid-murid mereka.”

Jika wabah memburuk, Uskup Agung Singapura William Goh, akan berkonsultasi dengan penasihatnya, para pastor, umat awam, dan profesional kesehatan untuk menentukan tindakan yang tepat, kata Gereja.

Umat menyalakan lilin cahaya saat ibadah Jumat Agung di Gereja St. Joseph di Singapura pada 10 April 2009. (Foto shutterstock.com photo).

Gereja di Singapuramenangguhkan Misa sejak 14 Februari untuk waktu yang tidak ditentukan, sampai ada kejelasan pada waktu selanjutnya  terkait wabah virus. Gereja juga membatalkan acara publik besar.

Keputusan itu diambil sehari setelah beberapa kasus ditemukan misalnya di Church and Missions Singapore .

Lima kasus baru dilaporkan pada 5 Maret, sehingga total secara nasional menjadi 117.

Pada tanggal 6 Maret, menteri Lawrence Wong, yang mengepalai gugus tugas penanggulangan virus di negara itu, mengatakan virus corona ini “mulai terlihat seperti pandemi global,” Reuters melaporkan.

Dengan jumlah kasus virus corona baru di seluruh dunia mendekati 100.000, Wong mencatat bahwa penyebaran infeksi telah meningkat di bagian lain dunia, termasuk Eropa dan Amerika Utara.

Organisasi Kesehatan Dunia belum mengkategorikan wabah corona sebagai pandemi, tetapi bisa melakukannya jika perlu.

© Copyright LiCAS.news. All rights reserved. Republication of this article without express permission from LiCAS.news is strictly prohibited. For republication rights, please contact us at: [email protected]

Support Our Mission

We work tirelessly each day to tell the stories of those living on the fringe of society in Asia and how the Church in all its forms - be it lay, religious or priests - carries out its mission to support those in need, the neglected and the voiceless.
We need your help to continue our work each day. Make a difference and donate today.

Latest