Home LiCAS.news Bahasa Indonesia Church & Society (Bahasa) Biarawati global serukan hari solidaritas dan doa sedunia

Biarawati global serukan hari solidaritas dan doa sedunia

Sebuah lembaga yang menaungi raturan ribut biarawati Katolik global menyerukan hari solidaritas dan doa internasional setelah pandemi virus corona.

“Sekarang adalah saatnya bagi kita masing-masing untuk menanggapi krisis virus corona di seluruh dunia dengan bersikap solidaritas dengan yang lain, terutama dengan mereka yang paling rentan dan paling berisiko. Inilah saatnya untuk mengikuti arahan yang diberikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia dan pemerintah kita masing-masing,” bunyi pernyataan Persatuan General Superior Dunia (UISG), sebuah organisasi Katolik yang mewakili sekitar 600.000 perempuan religius Katolik dari 80 negara.

Pernyataan itu, yang ditandatangani oleh presiden UISG, Suster Jolanta Kafka RMI, mengundang semua anggota kongregasi untuk menjadikan 22 Maret sebagai “hari solidaritas dan doa di seluruh dunia,” khususnya bagi mereka yang terkena dampak langsung oleh pandemi virus corona




“Ini adalah waktu khusus untuk berdoa dan bersaksi. Melalui solidaritas dan kesadaran praktis, kita bertanggung jawab untuk saling memperhatikan,” bunyi pernyataan itu.

“Waktu yang luar biasa ini menyediakan ruang untuk tindakan kemurahan hati dan ungkapan terima kasih terutama kepada mereka yang berada di garis terdepan merawat orang sakit, mereka yang terlibat dalam proyek penelitian untuk mencari solusi, dan mereka yang bekerja di sektor layanan publik.”

Pernyataan itu melanjutkan bahwa setiap orang, di mana pun mereka berada harus tahu bahwa pada saat krisis ini mereka “diingat dan didoakan oleh para suster di seluruh dunia.”

Doa yang disebut “Lockdown” itu telah tersedia dalam empat bahasa.

- Newsletter -

Pada 19 Maret, 220.327 terinfeksi virus corona dan 8.983 orang meninggal di 176 negara dan wilayah di seluruh dunia.

Paus Fransiskus mengatakan bahwa masa-masa sulit ini juga telah memberikan kesempatan bagi orang-orang untuk menunjukkan kepedulian yang lebih dalam, lebih konkrit satu sama lain.

© Copyright LiCAS.news. All rights reserved. Republication of this article without express permission from LiCAS.news is strictly prohibited. For republication rights, please contact us at: [email protected]

Support Our Mission

We work tirelessly each day to tell the stories of those living on the fringe of society in Asia and how the Church in all its forms - be it lay, religious or priests - carries out its mission to support those in need, the neglected and the voiceless.
We need your help to continue our work each day. Make a difference and donate today.

Latest