Home LiCAS.news Bahasa Indonesia News (Bahasa) Pesan istimewa Paus Fransiskus kepada para nelayan, pelaut

Pesan istimewa Paus Fransiskus kepada para nelayan, pelaut

Paus Fransiskus mengatakan kepada para nelayan dan personel kemaritiman bahwa mereka “tidak dilupakan” dan bahwa pekerjaan serta pengorbanan mereka selama pandemi semakin dihargai.

Dalam sebuah pesan video pada 17 Juni (lihat tautan di bawah), paus memuji para personil maritim dan nelayan karena terus menyediakan makanan bagi keluarga manusia yang lebih besar serta kebutuhan primer lainnya.

Paus mengatakan dunia sedang menghadapi masa-masa sulit “karena kita harus berurusan dengan penderitaan yang disebabkan oleh virus korona” dan para nelayan dan pelaut membuat “banyak, banyak pengorbanan.”




“Waktu yang sangat lama dihabiskan di atas kapal tanpa bisa turun, terpisah dari keluarga, teman, dan negara asal, takut akan infeksi… semua hal ini merupakan beban berat yang harus ditanggung sekarang lebih dari sebelumnya,” kata paus.

Dia meyakinkan para pekerja maritim bahwa mereka tidak sendirian dan tidak dilupakan.

Meskipun sifat pekerjaan mereka dan pandemi membuat para pelaut menjauh dari yang lainnya di seluruh dunia, Paus mengatakan bahwa mereka dekat dengannya dalam pikiran dan doanya.

Tampak sebuah kapal kargo tanpa muatan. (Foto shutterstock.com)

Dia mengatakan para kapelan dan relawan dari Kerasulan Laut, sebuah lembaga Katolik yang memberikan pelayanan pastoral bagi para pelaut, berdoa untuk keselamatan dan kesejahteraan mereka.

- Newsletter -

Kerasukan Laut (Apostleship of the Sea) memiliki 216 kapelan di lebih dari 311 pelabuhan di lebih dari 30 negara.

“Injil itu sendiri mengingatkan kita akan hal ini ketika berbicara kepada kita tentang Yesus dan murid-murid pertamanya, yang adalah nelayan,” kata Paus Fransiskus.

“Hari ini saya ingin menyampaikan pesan dan doa harapan dan penghiburan kepada Anda dalam menghadapi kesulitan apa pun yang harus Anda tanggung,” tambah Paus.

Paus meminta perantaraan Santa Perawan Maria, Bintang Laut (Stella Maris) untuk melindungi para nelayan dan pelaut.

“Saya juga memberimu restu dan saya tetap mengingatmu dalam doa. Dan saya minta, tolong jangan lupa berdoa juga untuk saya, ”katanya.

Organisasi Buruh Internasional mengatakan ada 150.000 hingga 200.000 personil maritim yang terkatung-katung di laut karena wabah virus corona.

Banyak dari pelaut ini telah terjebak di laut selama 15 bulan, menurut Kitack Lim, sekretaris jenderal Organisasi Maritim Internasional (IMO) dalam sebuah pernyataan.

Dia mengatakan kondisi pelaut “sekarang menjadi masalah keamanan nyata, yang bisa membahayakan operasi kapal. Kita tidak bisa berharap para pelaut tinggal di laut selamanya.”

© Copyright LiCAS.news. All rights reserved. Republication of this article without express permission from LiCAS.news is strictly prohibited. For republication rights, please contact us at: [email protected]

Support Our Mission

We work tirelessly each day to tell the stories of those living on the fringe of society in Asia and how the Church in all its forms - be it lay, religious or priests - carries out its mission to support those in need, the neglected and the voiceless.
We need your help to continue our work each day. Make a difference and donate today.

Latest