Home LiCAS.news Bahasa Indonesia News (Bahasa) Vatikan terbitkan panduan 'Peduli Rumah Bersama' setebal 200 halaman

Vatikan terbitkan panduan ‘Peduli Rumah Bersama’ setebal 200 halaman

Vatikan telah merilis dokumen setebal 200 halaman yang bertujuan untuk menginspirasi dan membimbing umat beriman untuk mewujudkan iman mereka dalam tindakan untuk mendukung ekologi integral dan kepedulian terhadap penciptaan.

Pada peringatan kelima ensiklik Paus Fransiskus Laudato si pada tanggal 18 Juni, Takhta Suci merilis panduan bagi umat Katolik dan kantor-kantor gereja tentang cara mengeluarkan tindakan ekologis yang konkret.

Dokumen berjudul On the Journey for Care of the Common Home, disusun oleh kelompok antar-departemen (dikasteri) untuk ekologi integral yang dibentuk pada 2018.

Panduan ini menawarkan “orientasi pada tindakan umat Katolik dalam dimensi sekuler dan untuk meminta setiap orang Kristen untuk memeriksa perilaku mereka sendiri, dan dalam kehidupan sehari-hari.”




Dokumen ini adalah “panduan pengguna” tentang cara mencapai konversi ekologis dan menerapkan langkah-langkah konkret, antara lain seperti diet pribadi, berbagi ruang mobil (carpooling), daur ulang, divestasi sumber energi kotor.

“Keadaan darurat kesehatan, kesepian, dan keterasingan yang diakibatkan oleh tindakan untuk memerangi penularan tiba-tiba menempatkan kita di hadapan kerapuhan kita sebagai makhluk yang terbatas dan memanggil kita untuk menemukan atau menemukan kembali apa yang penting dalam hidup kita,” bunyi dokumen itu.

Kepedulian terhadap orang miskin dan lingkungan “tidak bisa acuh tak acuh lagi” di tengah pandemi virus corona.

- Newsletter -

Dokumen ini terdiri dari 12 bagian tematik, masing-masing dimulai dengan kutipan dari Laudato si’.

Setelah itu disusul oleh pengantar singkat dan kontekstualisasi dari kutipan dan daftar referensi untuk dokumen kepausan terkait dan pidato dari Paus Fransiskus dan beberapa pendahulunya.

Setiap bagian diakhiri dengan tindakan yang diambil dan contoh “praktik terbaik” dari kelompok-kelompok Katolik dan konferensi para uskup di seluruh dunia dalam merawat rumah bersama.

Dokumen ini memiliki dua bab yang didedikasikan untuk “Pendidikan dan Konversi Ekologis” dan “Ekologi Integral dan Pembangunan Manusia Integral.”

Dokumen tersebut juga mendorong perubahan dalam cara manusia memandang penciptaan, semangat dialog, dan kesadaran akan keterkaitan antara masalah-masalah mendesak dunia saat ini.

Seorang polisi berjalan melewati panel surya yang menutupi atap aula Paul VI di dekat kubah Basilika Santo Petrus di Vatikan pada 26 Nov. 2008. (Foto oleh Tony Gentile / Reuters)

Pedoman itu mendesak pemerintah dan negara untuk memberlakukan hukum dan kebijakan yang akan memajukan perlindungan terhadap ekosistem yang rentan dan mendorong hak-hak atas lingkungan yang aman dan sehat.

Secara khusus disebutkan air sebagai “hak asasi manusia universal” dan promosi untuk melindungi Amazon dan Lembah Sungai Kongo.

Dokumen tersebut memiliki bab yang didedikasikan untuk komunikasi dan “analoginya yang mendalam” dengan semua ciptaan, dan mengatakan bahwa keduanya didasarkan pada “persekutuan, hubungan, dan koneksi.”

“Ekologi media” mendesak praktisi untuk menyoroti hubungan antara “nasib manusia dan lingkungan alam” sambil menyeimbangkan kekuatan sosial dengan memberdayakan masyarakat.

Mengacu pada pernyataan Paus Fransiskus bahwa “setiap kali makanan dibuang, sama dengan mencurinya dari meja orang miskin,” dokumen itu menganjurkan untuk tidak membuang-buang makanan.

Ini juga mendesak kebijakan yang memerangi “musim dingin demografis,” dan kebijakan yang memajukan perawatan penjara dan perawatan kesehatan, dan perlindungan kehidupan manusia dan martabat kehidupan.




Dokument itu juga menyerukan dukungan terhadap pertanian “beragam dan berkelanjutan” dan memiliki sikap tegas melawan perampasan tanah dan perluasan industri agribisnis.

Dokumen tersebut juga mendesak siswa untuk mempelajari model-model budaya alternatif dan “teologi penciptaan,” termasuk refleksi pada konsep “dosa melawan ciptaan.”

Untuk melawan “budaya sekali pakai”, maka orang-orang dari generasi yang berbeda, termasuk anak-anak dan orang tua, didorong untuk berdiskusi.

Untuk mengurangi jejak karbon, dokumen itu mendorong penggunaan sepeda dan carpooling. Ini juga mengadvokasi sumber energi terbarukan yang dapat diakses.

Dokumen ini juga menekankan bahwa “manusia harus lebih diutamakan daripada keuntungan” dan mendorong proyek-proyek yang bertujuan untuk membersihkan lautan dan samudera di dunia.

Publik juga didesak untuk mengekspos “ekonomi informal” yang mengarah pada eksploitasi. Dokumen ini juga menekan pemerintah dan sektor swasta untuk memberikan “gaji yang adil” bagi pekerja pria dan wanita.

Bab terakhir dari dokumen ini adalah tentang komitmen Negara Kota Vatikan dan membahas empat bidang operasional yang terkait dengan implikasi dari Laudato sí.

© Copyright LiCAS.news. All rights reserved. Republication of this article without express permission from LiCAS.news is strictly prohibited. For republication rights, please contact us at: [email protected]

Support Our Mission

We work tirelessly each day to tell the stories of those living on the fringe of society in Asia and how the Church in all its forms - be it lay, religious or priests - carries out its mission to support those in need, the neglected and the voiceless.
We need your help to continue our work each day. Make a difference and donate today.

Latest