Home LiCAS.news Bahasa Indonesia News (Bahasa) Imam yang selamat dari konflik Marawi dimakamkan

Imam yang selamat dari konflik Marawi dimakamkan

Pastor Teresito “Chito” Soganub, pastor Katolik yang diculik oleh kelompok teroris bersenjata teroris di kota Marawi, Filipina selatan pada 2017, dimakamkan pada Senin, 3 Agustus.

Pastor Soganub meninggal karena serangan jantung pada 22 Juli.

Dia dimakamkan di pemakaman umum di kota asalnya di Norala, provinsi Cotabato Selatan, dua hari setelah imam itu seharusnya menginjak usia 60 tahun.


Pada 1 Agustus, warga yang selamat dari perang di Marawi melayat imam yang selamat dari penahanan selama empat bulan oleh kelompok teroris bersenjata.

Acara penghormatan ini diselenggarakan oleh berbagai kelompok masyarakat sipil untuk menandai ulang tahun Pastor Soganub.

“Sangat memilukan. Kami tidak sempat bertemu dengannya selama hari-hari terakhir hidupnya dan kami tidak dapat menghadiri saat ia disemayamkan, ”kata Abel Moya, direktur lembaga non-pemerintah Pakigdait Inc.

Tindakan karantina yang ketat karena pandemi virus corona tidak memungkinkan bepergian di beberapa provinsi di Mindanao.

- Newsletter -

Moya mengatakan bahwa Pastor Soganub telah menjadi “pilar” Pakigdait selama 15 tahun dan menjadi ketua organisasi itu setelah konflik Marawi.

Roger Patendol, 43, seorang nelayan dari desa Buruun di Marawi, mengatakan bahwa ia bertemu dengan pastor itu setelah mereka ditawan pada 4 Juni 2017.

“Kami tidak punya kesempatan untuk berbicara panjang lebar karena kami dilarang … tetapi hanya ada satu kalimat yang tidak dapat saya lupakan tentang dia ketika dia berkata “Kita tidak boleh kehilangan harapan dan iman kita kepada Tuhan yang kita yakini dapat membantu kita keluar dari situasi ini,” kenang Patendol.

“Itu membuat saya sadar untuk berpegang pada Tuhan dan tidak pernah kehilangan harapan,” katanya. “Saya hanya punya beberapa kata untuk Pastor Chito. Saya sangat banggap padamu, Pastor,” kata nelayan itu.

Pastor Soganub melarikan diri dan akhirnya diselamatkan oleh militer pada 17 September tahun itu sementara Patendol melakukan hal yang sama pada 3 Oktober.

Noeleta Cosap, orang yang selamat lainnya, juga bertemu dengan pastor itu dalam tahanan.

“Saya bertanya kepadanya, ‘Pastor,  bagaimana menurutmu tentang situasi ini?’ Dan dia menjawab, ‘Kita orang Kristen dan Muslim berdoa kepada Tuhan yang sama,’” kenang Cosap.

“Jawabannya membuat saya melihatnya  sebagai sosok yang memiliki kebaikan, kerendahan hati, dan kesabaran,” tambahnya.

Romer Sarmiento turut melaporkan

© Copyright LiCAS.news. All rights reserved. Republication of this article without express permission from LiCAS.news is strictly prohibited. For republication rights, please contact us at: [email protected]

Support Our Mission

We work tirelessly each day to tell the stories of those living on the fringe of society in Asia and how the Church in all its forms - be it lay, religious or priests - carries out its mission to support those in need, the neglected and the voiceless.
We need your help to continue our work each day. Make a difference and donate today.

Latest