Home LiCAS.news Bahasa Indonesia Church & Society (Bahasa) Wanita Italia klaim Bunda Maria sudah meramalkan wabah virus corona

Wanita Italia klaim Bunda Maria sudah meramalkan wabah virus corona

Seorang wanita Italia yang mengaku sebagai seorang visioner mengatakan Santa Perawan Maria telah memperingatkan tahun lalu akan adanya penyakit baru yang akan muncul dari Tiongkok.

Gisella Cardia mengatakan Bunda Maria memberitahunya  pada September 2019 tentang penyakit baru dan berdoa untuk Tiongkok, “karena penyakit baru akan datang dari sana.”

Catholic News Service mengutip pernyataan Cardia bahwa Maria berbicara tentang “‘virus yang akan datang dari Tiongkok.”

“Tidak lama setelah apa yang dikatakan [Maria] menjadi kenyataan,” kata wanita itu.




Cardia mengaku sudah rutin menerima pesan dari Maria atau Yesus sejak April 2016. Pesan itu dipublikasikan di situs Asosiasi Bunda Maria dari Trevegnano Romano.

Asosiasi yang dijalankan oleh suami Cardia, Gianni, menerima sumbangan untuk pemeliharaan lokasi tempat dugaan penampakan terjadi.

Sebagian besar pesan Cardia adalah tentang datangnya akhir zaman, prediksi gempa bumi, penyakit, dan perang.

- Newsletter -

“Pesannya selalu meminta pertobatan dan doa. Pesan-pesan itu tidak berbeda dengan Fatima atau Lourdes atau tempat lain, ”kata Cardia kepada Catholic News Service.

 Patung tiga anak gembala, Lucia Santos dan sepupunya Jacinta dan Francisco Marto yang melaporkan penampakan Bunda Maria di Fatima, Portugal pada tahun 1917. (Foto oleh DyziO / shutterstock.com)

Laporan tersebut mengatakan bahwa Pastor Flavio Ubodi Kapusin, penulis “I Will Dry Your Tears” -Aku akan Mengeringkan Air Matamu- sebuah kompilasi pesan-pesan kepada Cardia, mengatakan bahwa masalah pernikahan sesama jenis dan aborsi adalah beberapa kejahatan masa kini yang harus disesali oleh umat manusia.

Laporan tersebut mengutip Uskup Romano Rossi dari Keuskupan Civita Castellana, tempat Trevignano Romano berada, bahwa untuk memverifikasi klaim Cardia “membutuhkan waktu lama.”

Uskup Rossi mengatakan dia sudah menghubungi atasannya di Roma tentang hal-hal ini.

Persetujuan Gereja Katolik atas beberapa penglihatan, mukjizat, penyembuhan, atau penampakan bisa memakan waktu lama atau bahkan lebih dari 100 tahun sebelum dapat dinilai sebagai “layak dipercaya.”

Prelatus itu berkata bahwa dia “sedang mempelajari semangat pesan-pesan itu” dan dia sedang mencari “pewartaan rahmat, bukan penghakiman.”




Cardia mengklaim bahwa hidupnya telah berubah sejak penampakan dimulai. Dia mengatakan dia tinggal di rumah sepanjang hari dan tidak pergi bekerja lagi.

Dia mengatakan bahwa dia “merasa kasihan” kepada penduduk setempat yang menentang dan menolak klaimnya.

Akan tetapi Cardia menerima tamu yang percaya padanya sebagai seorang “visioner” dan meminta bimbingan dan memohon padanya untuk menyampaikan pesan pribadi mereka kepada Perawan Maria.

Cardia mengklaim bahwa Perawan Maria mengatakan rendahnya tingkat infeksi COVID-19 di Italia hanyalah “ilusi sesaat,” dan menambahkan bahwa “semuanya akan kembali menjadi lebih buruk dari sebelumnya.”

Uskup Rossi mengatakan bahwa seseorang yang berbicara tentang prediksi semacam itu memiliki “peluang 50 persen untuk menebak dengan benar.”

© Copyright LiCAS.news. All rights reserved. Republication of this article without express permission from LiCAS.news is strictly prohibited. For republication rights, please contact us at: [email protected]

Support Our Mission

We work tirelessly each day to tell the stories of those living on the fringe of society in Asia and how the Church in all its forms - be it lay, religious or priests - carries out its mission to support those in need, the neglected and the voiceless.
We need your help to continue our work each day. Make a difference and donate today.

Latest