Home LiCAS.news Bahasa Indonesia News (Bahasa) Paus Fransiskus desak dunia agar mencari 'obat' bagi ketidakadilan sosial

Paus Fransiskus desak dunia agar mencari ‘obat’ bagi ketidakadilan sosial

Paus Fransiskus meminta warga dunia untuk mencari “obat” untuk menyembuhkan ketidakadilan sosial, yang menurutnya merupakan virus yang lebih besar daripada COVID-19.

Dalam pidatonya saat audiensi umum pada 19 Agustus, paus mengatakan pandemi virus corona “menyingkap penderitaan orang miskin dan ketidaksetaraan yang besar” di dunia.

Paus mengatakan bahwa meskipun virus tidak membedakan manusia, virus menemui manusia pada “jalur yang menghancurkan, ketidaksetaraan dan diskriminasi yang besar.”

“[Virus] telah memperburuk keadaan mereka,” kata paus.




Dia menekankan perlunya “respons ganda” untuk penyembuhan atas penyakit virus corona dan ketidakadilan sosial, ketidaksetaraan, dan kurangnya perlindungan bagi yang paling rentan.

“Dalam respons ganda untuk penyembuhan ini ada pilihan yang, menurut Injil, tidak boleh ada yang kurang- yaitu pilihan preferensial bagi orang miskin,” kata paus.

Ia mengatakan bahwa pilihan preferensial bagi orang miskin “bukanlah pilihan politik, juga bukan opsi ideologis atau opsi partai.”

Mengenakan masker para penumpang mengantri untuk naik bus, setelah pihak berwenang melonggarkan pembatasan lockdown di Kolkata, India, 6 Agustus (Foto oleh Rupak De Chowdhuri / Reuters)
- Newsletter -

Paus mengatakan pandemi memberi umat manusia “kesempatan untuk membangun sesuatu yang berbeda.”

Dia mendesak umat manusia untuk “menumbuhkan ekonomi pembangunan integral bagi orang miskin,” yang tidak hanya memberikan bantuan darurat dan solusi tambal sulam.“

“Saya tidak menentang bantuan. Bantuan itu penting… tetapi kita harus melampaui ini, untuk menyelesaikan masalah yang membuat kita harus memberikan bantuan,” katanya.

Paus mengatakan ekonomi nyata harus membawa manfaat bagi rakyat biasa dan tidak boleh merusak rumah kita bersama.

Dia mencatat bahwa setiap orang sangat khawatir dengan konsekuensi sosial dari pandemi.

“Banyak orang ingin kembali normal dan melanjutkan kegiatan ekonomi. Tentu saja, tetapi ‘normalitas’ ini tidak boleh termasuk ketidakadilan sosial dan degradasi lingkungan,” katanya.




Paus Fransiskus mengatakan pilihan preferensial bagi orang miskin, kebutuhan sosial yang etis, mendesak negara-negara dan pemerintah untuk menempatkan rakyat, terutama yang termiskin, di pusat ekonomi.

“Ini juga mendorong kita untuk merencanakan penyembuhan atas virus dengan memprioritaskan mereka yang paling membutuhkan,” kata paus.

Dia mengatakan vaksin COVID-19, setelah dikembangkan, harus tersedia untuk semua, terutama mereka yang mengalami kekurangan dalam hidup.

“Sungguh menyedihkan jika, untuk vaksin COVID-19, prioritas diberikan kepada yang kaya,” ujarnya.

“Akan menyedihkan jika vaksin ini menjadi milik negara ini atau negara itu, bukan universal dan untuk semua,” tambah paus.

Dia mengkritik pemerintah yang memberikan bantuan ekonomi untuk menyelamatkan industri “namun yang tidak berkontribusi pada mereka yang dikucilkan, yang terkecil, kebaikan bersama dan kepedulian terhadap ciptaan.”

Paus Fransiskus berbicara selama audiensi umum mingguan, yang diadakan secara virtual karena pandemi COVID-19, di Vatikan, 19 Agustus (Foto oleh Vatican Media / Handout via Reuters)

Dia mengatakan keempat itu harus menjadi kriteria fundamental setiap pemerintah dalam “memilih industri mana yang harus dibantu.”

“Jika virus meningkat terus di dunia yang tidak adil bagi orang miskin dan rentan, maka kita harus mengubah dunia ini,” kata paus.

Paus mengatakan hanya ada dua cara bagaimana keluarga manusia dapat keluar dari krisis “Kita menjadi lebih baik, atau menjadi lebih buruk.”

“Kita harus menjadi lebih baik, untuk melawan ketidakadilan sosial dan kerusakan lingkungan,” katanya.

© Copyright LiCAS.news. All rights reserved. Republication of this article without express permission from LiCAS.news is strictly prohibited. For republication rights, please contact us at: [email protected]

Support Our Mission

We work tirelessly each day to tell the stories of those living on the fringe of society in Asia and how the Church in all its forms - be it lay, religious or priests - carries out its mission to support those in need, the neglected and the voiceless.
We need your help to continue our work each day. Make a difference and donate today.

Latest