Home LiCAS.news Bahasa Indonesia Church & Society (Bahasa) Paus Fransiskus tekankan 'prinsip subsidiaritas' dalam menghadapi krisis

Paus Fransiskus tekankan ‘prinsip subsidiaritas’ dalam menghadapi krisis

Paus Fransiskus mendesak setiap orang untuk mengambil jalan “subsidiaritas” yaitu sebuah prinsip yang memungkinkan setiap orang untuk berpartisipasi dalam proses penyembuhan masyarakat dari krisis.

Subsidiaritas adalah prinsip organisasi sosial yang menyatakan bahwa masalah sosial dan politik harus ditangani dengan tindakan segera, yang konsisten dengan penyelesaiannya.

Paus menekankan perlunya kolaborasi antara semua pihak dalam masyarakat, termasuk pemerintah dan lembaga swasta, untuk bersatu memikul tanggung jawab dalam “proses penyembuhan” masyarakat.




Dalam pesannya saat audiensi umum pada 23 September, paus mengatakan setiap orang “harus memiliki sumber daya yang memadai” untuk dapat berpartisipasi dalam penyembuhan dan regenerasi dunia.

Paus mengatakan bahwa tanggung jawab mereka yang berada di atas adalah untuk membantu setiap orang atau komunitas “untuk menyediakan sumber daya yang diperlukan untuk kemajuan.”

Karena pandemi virus corona, manusia, keluarga, dan entitas ekonomi berada dalam masalah serius dan membutuhkan “intervensi yang tepat.”

Paus Fransiskus mengatakan para pemimpin “harus menghormati dan mendorong tingkat menengah atau lebih rendah … bahkan Gereja,” yang kontribusinya kepada masyarakat cukup “menentukan.”

- Newsletter -

Paus mengatakan pendekatan yang tepat untuk memberdayakan yang paling kecil dalam masyarakat dan memungkinkan mereka untuk berpartisipasi dalam proses penyembuhan bukanlah dengan memberi tahu mereka apa yang harus dilakukan tetapi membiarkan mereka berbicara.

“Langkah pertama adalah membiarkan orang miskin memberi tahu Anda bagaimana mereka hidup, apa yang mereka butuhkan…. Biarkan semua orang berbicara! Dan begitulah cara kerja prinsip subsidiaritas, ”ujar paus.

“Kita tidak bisa mengabaikan partisipasi. Kebijaksanaan mereka, kearifan kelompok yang lebih rendah tidak bisa dikesampingkan,” tambahnya.

Paus Fransiskus saat  tiba di halaman San Damaso untuk audiensi umum mingguan di Vatikan, 16 September (Foto oleh Yara Nardi / Reuters)

Paus mengatakan sangat disayangkan bahwa di dunia saat ini, ketidakadilan sering terjadi di tempat-tempat di mana kepentingan ekonomi dan geopolitik yang besar terkonsentrasi.

Dia mencatat bahwa alih-alih mendengarkan orang dan memahami kondisi mereka, pemerintah dan negara mendengarkan perusahaan besar dan lembaga keuangan.

“Perusahaan keuangan besar lebih didengarkan daripada warga atau orang yang benar-benar menggerakkan perekonomian. Perusahaan multinasional didengarkan lebih dari gerakan masyarakat,” kata paus.

“Menggunakan bahasa sehari-hari, mereka lebih mendengarkan yang berkuasa daripada yang lemah dan ini bukan cara, ini bukan cara manusia, ini bukan cara yang Yesus ajarkan kepada kita, bukan cara kerja prinsip subsidiaritas. diimplementasikan,” kata paus.

Paus mengatakan proses ini menghalangi orang untuk menjadi “pelaku dalam penebusan mereka sendiri.”

Ia menekankan perlunya mendengar kearifan masyarakat dalam menyelesaikan masalah termasuk bagaimana dunia akan keluar dari pandemi.

Paus Fransiskus mencatat bahwa di tengah krisis kesehatan global, dunia cenderung mendengarkan perusahaan farmasi besar daripada petugas kesehatan di rumah sakit atau di kamp pengungsian.

“Ini bukan jalan yang bagus. Semua orang harus didengar, yang di atas dan yang paling bawah, semuanya, ”ujarnya.

Prinsip subsidiaritas, kata paus, akan memungkinkan setiap orang “untuk mengambil perannya sendiri untuk penyembuhan dan nasib masyarakat.”




“Penerapan prinsip ini akan memberikan harapan akan masa depan yang lebih sehat dan adil,” ujarnya.

“Bangkit dari krisis berarti berubah, dan perubahan sejati yang disumbangkan oleh setiap orang, semua orang yang membentuk suatu bangsa,” katanya.

“Semua profesi, semuanya, bersama-sama semua orang dalam komunitas. Jika semua tidak berkontribusi, hasilnya akan negatif,”tambah paus.

Paus Fransiskus menekankan bahwa “solidaritas membutuhkan subsidiaritas,” dan “tidak ada solidaritas sejati tanpa partisipasi sosial, tanpa kontribusi badan perantara.”

Solidaritas dengan subsidiaritas membantu mencegah dan mengoreksi aspek negatif tertentu dari globalisasi dan tindakan negara, katanya.

Paus Fransiskus mendesak semua orang untuk berpartisipasi dalam membangun masa depan di mana dimensi lokal dan global saling memperkaya satu sama lain.

“Jangan coba-coba merekonstruksi masa lalu. Masa lalu adalah masa lalu, dan mari kita menantikan hal-hal baru,” ujarnya.

© Copyright LiCAS.news. All rights reserved. Republication of this article without express permission from LiCAS.news is strictly prohibited. For republication rights, please contact us at: [email protected]

Support Our Mission

We work tirelessly each day to tell the stories of those living on the fringe of society in Asia and how the Church in all its forms - be it lay, religious or priests - carries out its mission to support those in need, the neglected and the voiceless.
We need your help to continue our work each day. Make a difference and donate today.

Latest