Home LiCAS.news Bahasa Indonesia Church & Society (Bahasa) Imam asal Irlandia, sekaligus ahli sastra Korea, meninggal pada usia 81 tahun

Imam asal Irlandia, sekaligus ahli sastra Korea, meninggal pada usia 81 tahun

Misionaris Katolik asal Irlandia Pastor Kevin Laurence O’Rourke, yang merupakan ahli sastra Korea pertama yang berkebangsaan asing, yang telah menerjemahkan lebih dari 2.000 karya sastra Korea ke dalam bahasa Inggris, dimakamkan pada 26 Oktober.

Pemakamannya dilasanakan di Serikat Misionaris St. Columban di Seoul.

Pastor O’Rourke meninggal pada 23 Oktober di Seoul pada usia 81 tahun, lapor The Korea Times.

Lahir di Cavan, Irlandia, tahun 1939, ia ditahbiskan menjadi imam tahun 1963. Setahun kemudian ia tiba di Korea Selatan di mana ia melayani sebagai pastor pembantu di Gereja Katolik Soyangro di Chuncheon, Provinsi Gangwon.




Pastor O’Rourke mengajar di Universitas Kyung Hee dari tahun 1977 hingga 2005. Dia adalah orang asing pertama yang menerima gelar doktor dalam bidang sastra Korea dari Universitas Yonsei, pada tahun 1982.

Selama masa hidupnya, imam itu menerjemahkan puisi, novel, dan karya sastra terkenal Korea lainnya, termasuk novel karya Choi In-hun ‘The Square’, karya Lee Mun-yol ‘Our Twisted Hero,’ koleksi puisi So Chong-ju, dan novel karya Yi Sang “Wings: Volume 091.”

Pastor O’Rourke juga menerjemahkan karya sastra tradisional Korea seperti lirik lagu dan puisi dari era Goryeo dan Joseon.

- Newsletter -

Pada tahun 1989 ia memenangkan Penghargaan Sastra Nasional Korea untuk terjemahan puisi Korea dan dianugerahi kewarganegaraan kehormatan Korea Selatan pada tahun 2007.

Dia juga memenangkan penghargaan presiden untuk layanan bahasa dan sastra Korea dari Presiden Lee Myung-bak pada tahun 2009.

Dia dinyatakan sebagai pemenang Penghargaan Sastra Daesan dalam bidang terjemahan pada tahun 2017 dan penghargaan pencapaian dari penghargaan budaya publikasi pertama Lotte.

Kedutaan Besar Irlandia mengabadikan namanya sebagai nama perpustakaan di kedutaan pada tahun 2010.

Dalam wawancara dengan The Korea Times pada tahun 2014, Pastor O’Rourke mengenang bahwa Korea Selatan pada tahun 1960-an penuh dengan “hati manusia”.

Dia mengatakan saat itu, “kami biasa memberi tahu polisi di jalan satu arah bahwa ‘Ini satu-satunya jalan yang saya tahu untuk pulang. Bisakah Anda membantu saya? ‘Dan dia akan menghentikan lalu lintas dan membantu anda menyeberang. “

Simak Wawancara TV ARIRANG dengan Pastor O’Rourke yang dilakukan akhir tahun lalu:

© Copyright LiCAS.news. All rights reserved. Republication of this article without express permission from LiCAS.news is strictly prohibited. For republication rights, please contact us at: [email protected]

Support Our Mission

We work tirelessly each day to tell the stories of those living on the fringe of society in Asia and how the Church in all its forms - be it lay, religious or priests - carries out its mission to support those in need, the neglected and the voiceless.
We need your help to continue our work each day. Make a difference and donate today.

Latest