Paus Fransiskus mengajak umat beriman untuk bertekun dalam doa, terutama pada saat-saat paling sulit dalam hidup kita.
“Jika kita merasa bahwa hidup ini sama sekali tidak berguna, kita harus memohon kepada Yesus dan menjadikan doa-Nya menjadi doa kita juga,” kata Paus dalam audiensi umum pada 28 Oktober.
Paus mengatakan kepada para peziarah bahwa Yesus memberikan doanya sendiri, yang merupakan dialog kasih-Nya dengan Bapa.
“Dia memberikannya kepada kita seperti benih Tritunggal, yang Dia ingin berakar dalam hati kita,” katanya, menambahkan bahwa jika ada yang menyambut “karunia doa” dia “tidak akan berbuat salah.”
Paus Fransiskus mengingatkan umat beriman untuk tetap berdoa “meski merasa lesu, karena Yesus berdoa bersama kita”.
Pidato paus selama audiensi umum mingguannya merupakan kelanjutan dari katekese dengan tema doa.
Paus Fransiskus mengatakan tindakan publik pertama Yesus adalah “berdoa bersama umat Allah yang berdosa.”
“Dia tidak tinggal di seberang sungai, untuk menunjukkan perbedaan dan jarak dari orang-orang yang tidak taat, melainkan Dia membenamkan kaki-Nya dalam air pemurnian yang sama,” kata paus.
Paus Fransiskus meyakinkan umat beriman bahwa “Yesus bukanlah Tuhan yang jauh,” melainkan Tuhan yang menempatkan dirinya “di garis depan umat yang bertobat, untuk membuka celah yang kita semua harus berani lalui, setelah Dia.”
Ia mengatakan bahwa melalui baptisan dan melalui karunia Roh Kudus umat beriman dimampukan untuk berbagi dalam doa Yesus sendiri, yang dia gambarkan sebagai “ungkapan abadi dari dialog kasih dengan Bapanya.”
Paus Fransiskus meminta maaf kepada mereka yang menghadiri audiensi umum karena terpaksa menjaga jarak dengan mereka.
“Saya suka turun dan menyapa Anda masing-masing, tetapi kita harus menjaga jarak,” katanya. Ia mengatakan bahwa ia tidak ingin terjadi kerumunan, yang bertentangan dengan tindakan kesehatan yang diberlakukan oleh pihak berwenang.
“Maafkan saya jika saya tidak turun untuk menyambut Anda: Saya akan menyapa Anda dari sini, tapi saya merangkul Anda semua di hati saya, kalian semua,” katanya.
“Dan kalian juga, tolong pegang aku di dalam hatimu, dan doakan saya. Dari kejauhan, kita bisa saling mendoakan… dan terima kasih atas pengertian Anda,” tambah Paus.
Kementerian kesehatan Italia melaporkan jumlah kasus harian tertinggi pada 27 Oktober sejumlah 21.994 kasus. Kementerian mencatat bahwa ada 221 kematian terkait virus corona pada hari itu, yang merupakan jumlah tertinggi pertama di atas 200 sejak pertengahan Mei.