Menyusul serangan teroris baru-baru ini di Eropa, Paus Fransiskus mendesak masyarakat dunia agar tidak melupakan para korban terorisme.
Seruan paus itu disampaikan saat audiensi umum mingguan di Perpustakaan Istana Apostolik pada 4 November.
“Dalam masa-masa kita mendoakan orang yang sudah meninggal, mari kita juga mengenang para korban terorisme yang tak berdaya, yang kekejamannya meningkat di seluruh Eropa,” kata Paus Fransiskus.
“Saya secara khusus mengingat serangan serius di Nice dalam beberapa hari ini, di tempat ibadah, dan serangan lainnya kemarin di jalan-jalan di Wina, yang menyebabkan kekecewaan dan penolakan di antara penduduk dan mereka yang menghargai perdamaian dan dialog, ”katanya.
Paus merujuk pada serangan dengan pisau di sebuah gereja di Nice, Prancis, yang menewaskan tiga orang dan melukai beberapa lainnya pada 29 Oktober dan penembakan di Wina, Austria, yang menewaskan empat orang pada 2 November. Kedua insiden tersebut dilaporkan sebagai serangan teror Islam.
“Saya mempercayakan orang-orang yang telah meninggal secara tragis ke dalam belas kasihan Tuhan dan saya mengungkapkan kedekatan spiritual saya kepada keluarga mereka dan kepada semua orang yang menderita sebagai akibat peristiwa-peristiwa yang menyedihkan ini, yang berusaha untuk mencederai kerja sama persaudaraan antar agama melalui kekerasan dan kebencian,” kata paus.
Kedua serangan itu muncul setelah pemenggalan kepala seorang guru Prancis yang memperlihatkan kartun kontroversial Nabi Muhammad kepada beberapa muridnya bulan lalu.
Serangan tersebut terjadi pada saat meningkatnya kemarahan Muslim pada Prancis yang membela hak untuk menerbitkan kartun, dan pengunjuk rasa mengecam Prancis dalam aksi unjuk rasa jalanan di beberapa negara mayoritas Muslim.
