Home LiCAS.news Bahasa Indonesia Church & Society (Bahasa) Paus Fransiskus: Jika kita tidak menyembah Tuhan, berarti menyembah berhala

Paus Fransiskus: Jika kita tidak menyembah Tuhan, berarti menyembah berhala

Paus Fransiskus meminta umat Katolik pada Hari Raya Epifani atau Penampakan Tuhan, 6 Januari, untuk meluangkan lebih banyak waktu untuk menyembah Tuhan, meskipun paus mengakui itu tidak mudah dilakukan.

“Menyembah Tuhan bukanlah sesuatu yang kita lakukan secara spontan,” kata paus. “Benar bahwa manusia memiliki kebutuhan untuk beribadah, tetapi kita berisiko kehilangan tujuan,” tambahnya.

Umat beriman diingatkan bahwa “jika kita tidak menyembah Tuhan, kita akan menyembah berhala,” dan bahwa tidak ada pilihan abu-abu: Tuhan atau berhala.




Paus mengatakan “sangat penting” bagi setiap orang untuk “mencurahkan lebih banyak waktu untuk beribadah” terutama selama masa-masa sulit ini.

“Kita perlu belajar lebih baik lagi bagaimana merenungkan Tuhan,” kata Paus Fransiskus dan menambahkan bahwa banyak orang tampaknya agak “kehilangan makna dari doa adorasi.”

“Kita harus mengangkatnya lagi, baik dalam komunitas kita maupun dalam kehidupan spiritual kita sendiri,” katanya.

Paus Fransiskus merayakan Misa untuk memperingati kunjungan tiga orang Majus dari Timur yang melakukan perjalanan untuk melihat Yesus yang baru lahir, dari Altar Kursi di dalam Basilika Santo Petrus.

Umat yang hadir hanya beberapa anggota masyarakat dan mereka duduk terpisah satu sama lain sesuai dengan protokol kesehatan.

- Newsletter -

Dalam homili Paus Fransiskus mengatakan setiap orang harus belajar dari teladan orang Majus tentang “bagaimana merenungkan Tuhan.”

Paus menekankan tiga frasa yang dapat membantu kita untuk memahami lebih lengkap tentang arti sebagai penyembah Tuhan, yaitu “mengangkat mata kita, memulai perjalanan, dan melihat.”

Ia mengatakan frasa pertama ‘mengangkat mata kita’ diambil dari Nabi Yesaya yang mendorong orang-orang Israel setelah mereka kembali dari pengasingan untuk “mengangkat” mata mereka dan melihat sekeliling, apapun masalah yang mereka hadapi.

Paus mengatakan seruan profetis untuk “melihat sekitar” tidak berarti mengabaikan kesulitan dan masalah, apalagi menyangkal kenyataan.

“Ini adalah soal melihat masalah dan kecemasan dengan cara baru, mengetahui bahwa Tuhan mengetahui masalah kita, memperhatikan doa kita, dan tidak peduli dengan air mata yang kita tumpahkan,” kata paus.

Paus juga mencatat bahwa sebelum orang Majus berjumpa dan menyembah Yesus di Betlehem, mereka harus melakukan perjalanan jauh.

“Sebuah perjalanan selalu melibatkan perubahan,” katanya

“Seiring berjalannya waktu, pencobaan dan kesulitan hidup, pengalaman dalam iman, membantu memurnikan hati kita, membuat kita lebih rendah hati dan lebih terbuka kepada Tuhan,” tambahnya.

Paus berkata daripada berkecil hati karena kesulitan, lebih baik “kita menjadikan kesulitan sebagai kesempatan untuk maju menuju Tuhan Yesus.”

Kemudian ketika orang Majus tiba di Betlehem dan menemukan Yesus bersama ibu-Nya, Maria, “mereka tersungkur dan menyembah Dia.”

“Menyembah adalah tindakan penghormatan yang diperuntukkan bagi para penguasa dan pejabat tinggi,” kata paus.

Paus Fransiskus mengatakan bahwa untuk menyembah Tuhan, orang-orang perlu “melihat’ di balik hal-hal yang terlihat, yang seringkali terbukti menipu.

Dalam Injil, Herodes dan orang-orang Yerusalem “mewakili keduniawian yang diperbudak oleh penampilan, dan daya tarik langsung,” sehingga tidak dapat mengenali siapa Yesus sebenarnya, kata paus.

Mengakhiri homilinya Paus Fransiskus berdoa agar Tuhan “menjadikan kita penyembah sejati, yang mampu menunjukkan melalui hidup kita rencana kasih-Nya bagi seluruh umat manusia.”

© Copyright LiCAS.news. All rights reserved. Republication of this article without express permission from LiCAS.news is strictly prohibited. For republication rights, please contact us at: [email protected]

Support Our Mission

We work tirelessly each day to tell the stories of those living on the fringe of society in Asia and how the Church in all its forms - be it lay, religious or priests - carries out its mission to support those in need, the neglected and the voiceless.
We need your help to continue our work each day. Make a difference and donate today.

Latest