Home LiCAS.news Bahasa Indonesia News (Bahasa) Vatikan desak kerja sama global dalam penyediaan vaksin COVID-19

Vatikan desak kerja sama global dalam penyediaan vaksin COVID-19

Vatikan kembali menegaskan pentingnya mengidentifikasi sistem yang tepat demi transparansi dan kolaborasi terkait upaya vaksin COVID-19.

Akademi Kepausan untuk Kehidupan, dalam sebuah surat terbuka yang ditandatangani presidennya Uskup Agung Vincenzo Paglia dan kanselir Monsinyur Renzo Pegoraro, mengatakan ada terlalu banyak hal-hal bertolakbelakang dan persaingan dalam produksi dan distribusi vaksin COVID-19.

Ada risiko ketidakadilan besar dalam upaya vaksin semacam itu, kata surat yang terbit 22 Januari yang mengutip pesan Urbi et Orbi dari Paus Fransiskus pada hari Natal.




“Saya meminta semua orang, para pemimpin pemerintah, bisnis, organisasi internasional, untuk mendorong kerja sama dan bukan persaingan, dan untuk mencari solusi bagi semua orang, menyediakan vaksin untuk semua, terutama untuk yang paling rentan dan membutuhkan di semua wilayah di planet ini,” kata paus. “Utamakan yang paling rentan dan membutuhkan!”

Surat itu mengatakan bahwa kata-kata paus mesti didengar dengan penuh tanggung jawab oleh seluruh komunitas Kristen, umat beriman, semua pria dan wanita yang berkehendak baik.

Surat itu lebih lanjut menunjukkan bahwa Dicasteri untuk Pengembangan Integral Manusia dan akademi telah mengeluarkan dokumen khusus pada 29 Desember tentang pentingnya vaksinasi dan modalitas yang dapat membuat vaksin menjadi kebaikan bersama untuk semua orang.

“Yang diminta, antara lain, untuk mengatasi logika ‘nasionalisme vaksin’ yang dipahami sebagai upaya berbagai negara agar lebih cepat memiliki vaksin sendiri, dalam hal apapun mendapatkan kuantitas yang diperlukan untuk penduduknya terlebih dahulu,” kata surat tersebut.

“Perjanjian internasional harus dipromosikan dan didukung untuk mengatur paten demi memfasilitasi akses bagi semua orang ke produk dan menghindari kemungkinan jalan singkat komersial, juga untuk menjaga harga tetap terkendali di masa depan,” katanya.

- Newsletter -

“Produksi industri vaksin harus menjadi upaya kolaboratif antaranegara, perusahaan farmasi dan organisasi lain sehingga dapat dilakukan secara bersamaan di berbagai wilayah di dunia.”

Surat dari Vatikan itu juga menunjukkan bahwa apa yang dihadapi sekarang adalah kesempatan luar biasa untuk masa depan yang baru dan lebih mendukung bagi penelitian vaksin.

 Para pedagang menunggu giliran untuk dites di Pasar Thanon Mitr, di tengah penyebaran COVID-19, di Bangkok, Thailand, 19 Januari.(Foto oleh Chalinee Thirasupa/Reuters)

“Dalam semangat yang sama, sinergi positif harus diawali dengan peningkatan sarana produksi dan distribusi yang tersedia di berbagai wilayah yang akan diberikan vaksin, dengan prinsip subsidiaritas,” bunyi surat tersebut.

“Karena itu, harus dihindari bahwa beberapa negara menerima vaksin sangat terlambat karena kekurangan stok akibat pembelian sebelumnya dalam jumlah besar oleh negara-negara kaya. Distribusi vaksin membutuhkan serangkaian alat yang perlu ditentukan dan diterapkan untuk mencapai tujuan yang disepakati dalam hal aksesibilitas secara global, ”tambahnya.

“Suatu pengingat tampaknya semakin kuat dan mendesak bagi pemerintah nasional dan organisasi Uni Eropa dan WHO diingatkan untuk mengambil tindakan dalam pengertian ini.”

Surat dari akademi itu dikeluarkan saat negara-negara berjuang untuk membendung virus corona, sementara program vaksinasi massal dimulai di beberapa negara Asia. Korea Selatan sudah mulai mendirikan pusat vaksinasi dengan tujuan vaksinasi hingga 70 persen dari 52 juta populasinya hingga September. Sementara India telah memetakan rencana vaksinasi sekitar 300 juta orang pada Juli-Agustus mendatang.

Tambahan dari Reuters

© Copyright LiCAS.news. All rights reserved. Republication of this article without express permission from LiCAS.news is strictly prohibited. For republication rights, please contact us at: [email protected]

Support Our Mission

We work tirelessly each day to tell the stories of those living on the fringe of society in Asia and how the Church in all its forms - be it lay, religious or priests - carries out its mission to support those in need, the neglected and the voiceless.
We need your help to continue our work each day. Make a difference and donate today.

Latest