Home LiCAS.news Bahasa Indonesia News (Bahasa) Filipina longgarkan aturan karantina, ijinkan lebih banyak orang masuk gereja

Filipina longgarkan aturan karantina, ijinkan lebih banyak orang masuk gereja

Pemerintah Filipina melonggarkan pembatasan karantina kesehatan di ibu kota negara dan daerah lain mulai minggu ini, memungkinkan lebih banyak orang untuk menghadiri kegiatan keagamaan.

Satgas Antar Lembaga untuk Penanganan Penyakit Menular  juga telah menyetujui pembukaan kembali bioskop, arena permainan, museum, dan tempat lainnya.

Lokasi wisata, seperti taman alam dan taman hiburan serta tempat-tempat bersejarah, juga diizinkan untuk melanjutkan bisnis.


Pertemuan, konferensi, pameran, dan acara sosial terbatas di tempat-tempat yang diakreditasi oleh Departemen Pariwisata juga akan diizinkan.

Pelonggaran pembatasan karantina dan pembukaan kembali bisnis bertujuan untuk membantu menghidupkan kembali ekonomi negara, yang telah terpukul oleh pandemi.

Aturan baru tersebut akan berlaku mulai Senin, 15 Februari setelah Dinas Kesehatan dan unit pemerintah daerah mengeluarkan pedoman.

Acara keagamaan publik diizinkan hingga 50 persen dari kapasitas tempat ibadat, dari sebelumnya dibatasi hanya 30 persen dari kapasitas.

- Newsletter -

Akan tetapi Pastor Jerome Secillano dari kantor urusan publik Konferensi Waligereja Filipina memperingatkan umat beriman untuk tetap berhati-hati.

“Kami mengimbau masyarakat untuk tetap waspada karena COVID-19 belum bisa dihilangkan dari tengah-tengah kita,” kata imam itu.

“Kita masih belum aman dari virus ini dan sifatnya yang tidak dapat diprediksi menjadikannya benar-benar ancaman bagi kesehatan semua orang,” tambahnya.

Administrator apostolik Keuskupan Agung Manila, Uskup Broderick Pabillo, sebelumnya meminta pemerintah untuk mempertimbangkan untuk mengijinkan lebih banyak orang menghadiri kebaktian gereja.

Pendevosi kepada Black Nazarene berdoa di luar basilika yang di distrik Quiapo Manila menjelang perayaan tahunan pada 9 Januari 2021. (Foto oleh Gil Nartea)

Uskup itu mengajukan permohonan tersebut setelah sebuah penelitian mengungkapkan bahwa tidak ada lonjakan kasus COVID-19 di ibu kota Filipina setelah liburan Natal dan bahkan selama pesta Black Nazarene bulan lalu.

Sebagian besar keuskupan di negara itu masih di bawah karantina komunitas yang lebih longgar di mana gereja sudah dapat mengadakan kebaktian dengan kapasitas tempat duduk 50 persen.

Pihak berwenang mengatakan protokol kesehatan dan keselamatan yang ada akan terus berlaku selama perayaan Rabu Abu di negara itu pada 17 Februari.

Para imam hanya akan memercikkan abu di kepala umat, bukan tanda salib di dahi.

Keuskupan Agung Manila juga mengumumkan bahwa umat beriman juga boleh membakar daun palem di rumah dan menggunakan abunya untuk ditaburkan pada anggota keluarga pada Rabu Abu, yang menandai awal Masa Prapaskah.

Pada 14 Februari, Filipina mencatat tambahan 1.960 kasus virus corona, sehingga total keseluruhan sekarang menjadi 547.255 kasus

Departemen Kesehatan melaporkan bahwa 34.967 atau 6,4 persen dari total kasus itu adalah kasus aktif.

Departemen itu juga mencatat 133 korban sembuh tambahan dan 12 kematian. Dengan demikian total kesembuhan dan kematian masing-masing menjadi 500.781 dan 11.507.

Saat ini, 44 pasien dari varian penyakit virus corona yang lebih menular, atau B.1.1.7 dilaporkan di negara tersebut.

© Copyright LiCAS.news. All rights reserved. Republication of this article without express permission from LiCAS.news is strictly prohibited. For republication rights, please contact us at: [email protected]

Support Our Mission

We work tirelessly each day to tell the stories of those living on the fringe of society in Asia and how the Church in all its forms - be it lay, religious or priests - carries out its mission to support those in need, the neglected and the voiceless.
We need your help to continue our work each day. Make a difference and donate today.

Latest