Home LiCAS.news Bahasa Indonesia Church & Society (Bahasa) Patung di sejumlah gereja Katolik di Filipina dirusak orang tak dikenal

Patung di sejumlah gereja Katolik di Filipina dirusak orang tak dikenal

Seminggu setelah dua kapel di selatan Filipina dinodai, kini giliran sebuah gereja Katolik di bagian utara negara itu dilaporkan telah dirusak dan patung-patung dihancurkan.

Patung-patung ditemukan dalam keadaan hancur di luar gereja paroki St. Padre Pio di Kota Legazpi, provinsi Albay, pekan lalu, demikian laporan yang diterima LiCAS.news pada 24 Februari.

Tangan kanan patung Bunda Juru Selamat yang ditempatkan di pintu masuk gereja paroki hilang, sedangkan di tangan kiri patung terpotong.




Patung lain juga dipecah menjadi dua sementara patung St. Padre Pio, santo pelindung gereja, kehilangan jari-jarinya. Patung-patung tersebut berada di gereja itu sejak tiga tahun lalu, kata pastor paroki itu.

“Ketika saya melihat patung-patung itu dirusak, saya merasa lemah,” kata pastor paroki Bob Bañares. “Ada amarah, tapi kami tidak tahu siapa yang melakukannya,” katanya.

Uskup Legazpi Mgr Joel Baylon juga mengungkapkan kesedihan atas insiden tersebut yang ia gambarkan sebagai “tindakan tidak bertanggung jawab” yang mungkin telah dilakukan oleh orang-orang yang “tidak waras.”

“Mungkinkan mereka di bawah pengaruh alkohol atau obat-obatan terlarang?” kata uskup.

 Patung Bunda Juru Selamat, yang ditempatkan pintu masuk gereja paroki, kehilangan tangan kanannya. (Tangkapan layar dari Bicol.Ph)
- Newsletter -

“Saya sangat sedih dengan kejadian malang ini,” kata prelatus itu, dan menambahkan bahwa dia mencurigai pelakunya tidak berniat untuk menghancurkan patung-patung itu karena hanya sebagian saja yang rusak.

“Tetap saja itu tindakan yang paling tidak bertanggung jawab,” kata Uskup Baylon. “Saya berdoa agar tindakan pengrusakan tidak terjadi lagi,” tambahnya.

“Saya berdoa bagi mereka yang melakukannya (agar mereka) menyadari kesalahan yang telah mereka lakukan, disengaja atau tidak,” katanya.

“Semoga mereka merasa bersalah dan mengaku bertanggung jawab atas apa yang telah mereka lakukan,” tambah uskup.

Minggu lalu, patung orang kudus dan ikon religius lainnya ditemukan dirusak di dua kapel di kota Lamitan, provinsi Basilan.

Uskup Prelatur Isabela Mgr Leo Dalmao mendesak umat Katolik untuk tidak membiarkan serangan itu menyebabkan perpecahan dan kebencian di provinsi di pulau Filipina selatan itu.

“Saya mengingatkan semua orang untuk waspada dan tidak memberikan kesempatan bagi elemen buruk ini untuk berhasil menabur perpecahan dan kebencian di antara kita,” katanya dalam sebuah pernyataan.

“Kita tidak boleh membiarkan diri kita didikte oleh agenda orang-orang ini dan kita tidak boleh memberi ruang bagi tindakan mereka dengan memberikan perhatian dan publisitas yang tidak semestinya atas tindakan mereka,” kata prelatus itu.

© Copyright LiCAS.news. All rights reserved. Republication of this article without express permission from LiCAS.news is strictly prohibited. For republication rights, please contact us at: [email protected]

Support Our Mission

We work tirelessly each day to tell the stories of those living on the fringe of society in Asia and how the Church in all its forms - be it lay, religious or priests - carries out its mission to support those in need, the neglected and the voiceless.
We need your help to continue our work each day. Make a difference and donate today.

Latest