Home LiCAS.news Bahasa Indonesia Church & Society (Bahasa) Komunikator Katolik se-Asia bertekad menjadi 'jembatan' bagi komunitas miskin

Komunikator Katolik se-Asia bertekad menjadi ‘jembatan’ bagi komunitas miskin

Kardinal Luis Antonio Tagle mengimbau semua orang untuk terus menyebarkan Injil meskipun ada tantangan yang muncul akibat pandemi.

Komunikator Katolik di Asia berjanji untuk terus menjadi “jembatan” bagi komunitas miskin di kawasan ini di mana penduduknya berjuang keras untuk mengakses informasi yang akurat.

Dalam sebuah pernyataan, para anggota SIGNIS Asia TV Desk mengatakan mereka akan menggunakan teknologi media baru untuk “menjangkau umat beriman hingga di desa-desa di Asia yang dilanda kemiskinan.”

Anggota SIGNIS dari 13 negara Asia mengadakan pertemuan tahunan mereka secara online dari 12 hingga 14 Mei dengan tema “Menjembatani Pandemi: Ajakan Menuju Komunikasi Katolik Baru.”

“Kami bertekad untuk menemukan kesamaan dengan orang-orang di Asia melalui jaringan dan produksi program TV dan media sosial… karena kami menjadi saluran harapan dan keberanian,” kata kelompok itu.




Mereka juga  ‘bertekad untuk tetap fleksibel dalam waktu yang berubah-ubah, memajukan penggunaan teknologi media dan memanfaatkan media sosial sebagai sarana luar biasa untuk menyampaikan pesan yang baik dan kuat.”

Kelompok itu juga berkomitmen untuk “membuat lebih banyak produksi bersama lintas batas yang akan terus mempromosikan kasih sayang, pemikiran kritis tentang kemajuan manusia, solidaritas yang diperbarui, dan masa depan yang berkelanjutan.”

“Kami memutuskan untuk menerimanya sebagai misi kami untuk bekerja sama dengan organisasi-organisasi Katolik… untuk bertemu, terlibat, dan memperkaya upaya komunikasi yang akan terus menjembatani iman, dalam situasi nyaman maupun  tidak nyaman,” bunyi pernyataan kelompok itu.

Kardinal Andrew Yeom Soo-jung dari Korea mengingatkan peserta konferensi untuk menjadi instrumen dalam mengatasi tantangan yang ditimbulkan oleh pandemi.

- Newsletter -

“Selama pandemi, masyarakat berharap para komunikator media tetap terjaga seperti gadis-gadis bijak dalam Injil,” ujarnya.

“Kami berharap para komunikator Katolik tetap berjaga untuk melihat, dan dengan berani menjadi pemimpin dalam membawa kasih Kristus ke daerah-daerah baru yang terpinggirkan di era ini yang muncul akibat pandemi,” kata kardinal.

Ia mengatakan bahwa ketika media secara aktif berpartisipasi dan mendukung berbagi cinta, “lebih banyak orang akan mampu mempraktikkan cinta untuk tetangga mereka.”

Staf televisi Korea turut memberi dukungan pada pertemuan SIGNIS Asia TV Desk yang berlangsung 12- 14 Mei 2021. (Foto milik SIGNIS)

Kardinal Luis Antonio Tagle, Prefek Kongregasi untuk Evangelisasi Bangsa-Bangsa, mendesak setiap orang untuk terus menyebarkan Injil meskipun menghadapi tantangan pandemi.

Prelatus itu mengingatkan para komunikator untuk memperhatikan cara mereka akan mengkomunikasikan pesan Tuhan kepada orang-orang.

“Jika kita ingin mengkomunikasikan Injil, biarlah itu berakar pada pengalaman nyata Kristus,” katanya dalam saat pertemuan tersebut.

Kardinal Tagle mengatakan komunikator Injil harus memiliki “empati yang nyata dengan penderitaan orang-orang” dan harus mengakui “kepahlawanan dan cinta” dari mereka yang peduli terhadap para korban pandemi.

Ia menyerukan pemahaman yang tulus tentang situasi dan solidaritas untuk menjadi komunikator yang efektif.

Staf SIGNIS di Korea berpose selama pertemuan tahunan SIGNIS Asia TV Desk yang berlangsung 12-14 Mei 2021. (Foto milik SIGNIS)

Sementara itu, Kardinal Charles Maung Bo dari Yangon mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada semua orang atas dukungan mereka bagi Gereja di Myanmar terutama selama konflik baru-baru ini di negara itu.

Kardinal itu mencontohkan peran media sosial dan jejaring sosial dalam membantu orang miskin, terutama selama pandemi.

“Sebagai umat Katolik kita perlu melihat bagaimana kebaikan yang lebih besar untuk lebih banyak orang dapat dilakukan melalui jejaring,” kata kardinal.

Ia mengatakan bagaimana pandemi telah menyatukan semua orang dalam “ketakutan, kecemasan, dan penderitaan” namun pandemi juga membawa serta kesempatan untuk bekerja sama demi kebaikan semua orang.

SIGNIS, sebuah lembaga untuk para profesional Katolik di media komunikasi, baru-baru ini bergabung dengan berbagai kelompok Gereja lainnya mengecam kudeta militer di Myanmar.

© Copyright LiCAS.news. All rights reserved. Republication of this article without express permission from LiCAS.news is strictly prohibited. For republication rights, please contact us at: [email protected]

Support Our Mission

We work tirelessly each day to tell the stories of those living on the fringe of society in Asia and how the Church in all its forms - be it lay, religious or priests - carries out its mission to support those in need, the neglected and the voiceless.
We need your help to continue our work each day. Make a difference and donate today.

Latest