Home LiCAS.news Bahasa Indonesia Church & Society (Bahasa) Seorang pendeta dilaporkan babak belur dipukul pejabat Tiongkok

Seorang pendeta dilaporkan babak belur dipukul pejabat Tiongkok

Kelompok Solidaritas Kristen Sedunia menyatakan keprihatinannya atas kondisi kesehatan pendeta yang diserang tersebut

Seorang pendeta dari Gereja Living Stone di Guiyang, provinsi Guizhou, Tiongkok dilaporkan diserang dan dipukuli oleh pejabat pemerintah di kantor polisi pada tanggal 23 Mei dan harus mendapat perawatan di rumah sakit.

Kelompok Solidaritas Kristen Sedunia atau Christian Solidarity Worldwide (CSW) melaporkan bahwa pelaku penyerangan itu mengaku mewakili Komite Urusan Politik dan Hukum pemerintah daerah.

Serangan itu terjadi di depan tiga pejabat setempat lainnya.

Serangan itu diduga terkait rencana Pdt. Yang Hua untuk mengunjungi teman-teman Kristen di Qingdao keesokan harinya, menurut laporan CSW.




“Pejabat itu diduga berusaha untuk menghentikan kunjungan [pendeta] itu,” kata laporan itu.

Setelah serangan itu, Yang dibawa ke rumah sakit untuk menjalani pemeriksaan medis lebih lanjut.

Yang Hua sebelumnya ditahan selama 2,5 tahun hingga dan dibebaskan pada Juni 2019 atas dugaan “membocorkan rahasia negara” dalam tindakan keras terhadap para pemimpin dan anggota Gereja Living Stone.

Pendeta lain di gereja itu, Su Tianfu, dijatuhi hukuman penjara satu tahun pada Mei 2018, ditangguhkan selama dua tahun, dan tahanan rumah selama enam bulan.

- Newsletter -

Dalam pernyataannya CSW menyatakan keprihatinannya atas kondisi kesehatan Pdt. Yang dan mengatakan bahwa serangan itu mungkin memperburuk “kondisi kesehatannya yang yang sudah buruk.”

“Kami meminta polisi untuk segera melakukan penyelidikan dan tidak memihak atas serangan itu, meminta pertanggungjawaban mereka yang terlibat,” kata Mervyn Thomas, presiden CSW.

Ia juga meminta pihak berwenang di Guizhou “untuk menghentikan semua kekerasan terhadap Pendeta Yang, jemaat Gereja Living Stone, dan umat Kristen serta anggota kelompok agama lain di seluruh provinsi.”

© Copyright LiCAS.news. All rights reserved. Republication of this article without express permission from LiCAS.news is strictly prohibited. For republication rights, please contact us at: [email protected]

Support Our Mission

We work tirelessly each day to tell the stories of those living on the fringe of society in Asia and how the Church in all its forms - be it lay, religious or priests - carries out its mission to support those in need, the neglected and the voiceless.
We need your help to continue our work each day. Make a difference and donate today.

Latest