Home LiCAS.news Bahasa Indonesia Church & Society (Bahasa) Simak pesan terakhir Kardinal Sim kepada umatnya sebelum meninggal

Simak pesan terakhir Kardinal Sim kepada umatnya sebelum meninggal

Dalam pesan terakhirnya, Kardinal Sim mendorong umat Katolik untuk aktif di Gereja dan membuat keterlibatan mereka lebih nyata

Sehari sebelum berangkat ke Taiwan untuk menjalani perawatan kanker, Kardinal Cornelius Sim dari Brunei merayakan Misa bersama umatnya pada tanggal 6 Mei.

Tidak ada yang menduga Misa itu ternyata menjadi pertemuan terakhirnya dengan umat.

Dalam pesan terakhirnya di Gereja Assumpta, ia mendorong umat Katolik untuk berperan aktif di Gereja dan membuat keterlibatan yang “jauh lebih nyata.”

“Berdoalah agar Gereja menjadi lebih kuat,” kata Kardinal Sim. “Jangan menjadi penonton di Gereja. Jadilah seseorang yang berkontribusi, memberi waktu, bakat, dan harta.”

Ia juga berterima kasih kepada umat yang telah mendukungnya dan meminta dukungan yang sama bagi ketiga imamnya.

Kardinal Sim, 69, telah menjalani perawatan sejak Desember 2019 karena kanker yang menyerang hatinya.

Ia berangkat ke Taiwan pada 7 Mei untuk menjalani pengobatan yang seharusnya memakan waktu paling kurang enam bulan.

- Newsletter -

Akan tetapi hanya beberapa minggu kemudian, kondisinya memburuk dan meninggal karena serangan jantung di Rumah Sakit Memorial Chang Gung di Taoyuan pada 29 Mei.

Di Brunei, paroki segera memulai novena sambil menunggu jenazah pemimpin karismatik yang diangkat sebagai kardinal kurang dari setahun yang lalu.

Brunei yang berpenduduk setengah juta orang ini hanya memiliki sekitar 20.000 umat Katolik, kebanyakan pekerja migran.

Dalam kunjungannya ke Filipina pada tahun 2018, Kardinal Sim memuji orang Filipina karena membuat “Gerejanya yang kecil… menjadi benar-benar hidup”.

“Orang Filipina membuat Gereja di Brunei sangat hidup karena mereka terlibat aktif, dengan pendekatan hidup yang membumi,” kata Kardinal Sim pada konferensi tentang evangelisasi baru di Manila.

© Copyright LiCAS.news. All rights reserved. Republication of this article without express permission from LiCAS.news is strictly prohibited. For republication rights, please contact us at: [email protected]

Support Our Mission

We work tirelessly each day to tell the stories of those living on the fringe of society in Asia and how the Church in all its forms - be it lay, religious or priests - carries out its mission to support those in need, the neglected and the voiceless.
We need your help to continue our work each day. Make a difference and donate today.

Latest