Paus Fransiskus menutup maraton doa selama sebulan dengan menyampaikan terima kasih kepada semua orang yang terlah berpartisipasi dan meminta umat beriman terus berdoa agar pandemi berakhir.
Bulan doa yang didedikasikan khusus untuk berdoa agar pandemi segera berakhir seluruh dunia berakhir pada 31 Mei.
Bapa Suci berterima kasih kepada mereka yang berpartisipasi dalam Marathon Doa tersebut, yang dengan satu suara telah mengangkat doa mereka kepada Bunda Allah yang Kudus.
“Kita terus meminta Tuhan untuk melindungi seluruh dunia dari pandemi, dan setiap orang, tanpa kecuali, agar segera diberi kesempatan untuk melindungi diri melalui vaksinasi,” kata paus.
Paus Fransiskus memimpin doa Rosario terakhir yang diadakan di Taman Vatikan.
Pada kesempatan itu ia berterima kasih kepada 30 tempat ziarah di seluruh dunia karena telah mengambil bagian dalam kegiatan doa.
Ia mengatakan mengatakan bahwa dia telah melihat “begitu banyak partisipasi umat Tuhan” dalam rangkaian doa tersebut.
Selama doa penutup Rosario, paus didampingi oleh anak-anak muda yang baru menerima komuni pertama dan yang baru menerima sakramen krisma, para pengantin baru dan pasangan yang sedang menunggu kelahiran anak mereka.
Ketika doa maraton diluncurkan pada akhir April, Paus Fransiskus meminta umat Katolik untuk berdoa sepanjang bulan Mei untuk mengakhiri pandemi.
Setiap hari dalam sebulan, sebuah tempat suci Maria yang berbeda memimpin umat beriman dalam Rosario yang disiarkan ke seluruh dunia.
Bapa Suci mengawali Bulan Doa dengan memimpin Rosario dari Basilika Santo Petrus pada 1 Mei di depan patung Madonna del Soccorso (Bunda Penolong Abadi).
Pada penutupan doa kemarin, tempat-tempat ziarah dari seluruh dunia dihubungkan secara langsung dengan doa Rosario di Vatikan.
Tempat-tempat suci di Prancis, Jerman, Rwanda, Chili, Spanyol, Skotlandia, Paraguay, dan Italia semuanya bergabung bersama untuk berdoa bersama paus dan umat Katolik di seluruh dunia untuk mengakhiri pandemi.
Pada akhir acara, Bapa Suci memahkotai gambar Perawan Maria, dan berdoa agar seperti Maria kita juga dapat menyucikan diri kita untuk pelayanan Tuhan, dan membuat diri kita selalu sedia untuk membantu satu sama lain dalam kasih.
