Home LiCAS.news Bahasa Indonesia News (Bahasa) Paus Fransiskus: Kasih Yesus tidak ada batasnya

Paus Fransiskus: Kasih Yesus tidak ada batasnya

Paus Fransiskus mengatakan bahwa pada saat pencobaan dan dosa, Yesus mendoakan semua orang dengan cinta yang begitu besar

Paus Fransiskus mengatakan kepada umat beriman bahwa bahkan ketia mereka berbuat dosa, “doa Yesus untuk setiap orang tidak berhenti karena cintanya mengalir tanpa henti.”

Hal itu disampaikan paus ketika melanjutkan katekese tentang doa saat Audiensi Umum mingguannya pada Rabu, 2 Juni.

Bapa Suci mengatakan bahwa pada saat pencobaan dan dosa, bahkan dalam dosa itu, Yesus berdoa untuk semua orang dengan cinta yang begitu besar.




Paus Fransiskus mengatakan bahwa ketika iman seseorang berada pada titik terlemahnya, kasih dan doa Yesus bagi semua orang “menjadi lebih kuat, dan kita menjadi pusat doanya.”

“Yesus berdoa untuk saya, Dia berdoa sekarang di hadapan Bapa dan membuat-Nya melihat luka yang dibawa bersamanya, untuk menunjukkan kepada Bapa harga keselamatan kita, cinta yang Dia pegang untuk kita,” kata paus.

Paus mengatakan bahwa doa sangat penting dalam hubungan Yesus dengan semua orang, seperti dalam hubunganNya dengan murid-muridNya.

Paus Fransiskus mengatakan Yesus telah memilih murid-muridNya setelah doa malam.

“Tampaknya pilihan itu bukan yang terbaik, karena mereka semua ternyata melarikan diri, meninggalkannya seorang diri dalam menghadapi Sengsara. Tetapi justru hal inilah, terutama kehadiran Yudas yang akan mengkianatinya, bahwa nama-nama itu tertulis dalam rencana Tuhan,” katanya.

- Newsletter -

Bapa Suci mengatakan bahwa “berdoa bagi teman-temannya terus muncul kembali dalam kehidupan Yesus … bahkan ketika mereka melakukan kesalahan, ketika mereka jatuh.”

Paus mengutip sebuah contoh ketika Yesus memberi tahu Petrus saat Perjamuan Terakhir bahwa dia berdoa untuknya agar “imanmu tidak goyah, dan ketika kamu berbalik, kuatkan saudara-saudaramu.”

licas news philippines
Seorang wanita berdoa di dalam sebuah gereja di ibu kota Filipina yang tampak kosong saat lockdown akibat pandemi virus corona. (Foto oleh Jire Carreon)

“Sangat mengagumkan ketika kita tahu bahwa pada saat itu, ketika sangat lemah, kasih Yesus tidak berhenti,” kata Paus Fransiskus.

Ia menjelaskan bahwa hal-hal besar dalam misi dan kehidupan Yesus di bumi “selalu diawali dengan doa, tetapi tidak hanya sepintas, melainkan dengan doa yang intens dan berkepanjangan.”

“Selalu ada doa pada saat-saat itu. Ujian iman ini tampaknya menjadi tujuan, tetapi justru menjadi titik awal yang baru bagi para murid, karena sejak saat itu, Yesus seperti mengambil nada baru dalam misi-Nya, berbicara secara terbuka kepada mereka tentang sengsara, kematian, dan kebangkitan,” katanya.

Paus Fransiskus mengingatkan umat beriman bahwa “doa adalah satu-satunya sumber cahaya dan kekuatan,” dan menambahkan bahwa kita perlu berdoa “lebih intens, setiap kali jalan kita menanjak.”

“Suatu waktu, seorang uskup yang baik memberi tahu saya bahwa ketika dia menghadapi saat yang sangat buruk dalam hidupnya, saat pencobaan yang sangat, sangat besar, di mana semuanya dalam kegelapan, dia menengadah di Basilika dan melihat kalimat ini: Aku, Petrus, akan berdoa untukmu,” kata paus.

© Copyright LiCAS.news. All rights reserved. Republication of this article without express permission from LiCAS.news is strictly prohibited. For republication rights, please contact us at: [email protected]

Support Our Mission

We work tirelessly each day to tell the stories of those living on the fringe of society in Asia and how the Church in all its forms - be it lay, religious or priests - carries out its mission to support those in need, the neglected and the voiceless.
We need your help to continue our work each day. Make a difference and donate today.

Latest