Home LiCAS.news Bahasa Indonesia News (Bahasa) Paus Fransiskus serukan kerjasama ekumenis yang lebih kuat

Paus Fransiskus serukan kerjasama ekumenis yang lebih kuat

“Kita seringkali mengacaukan arti cinta dengan semacam pemahaman filosofi platonis dan idealis. Cinta itu nyata, cinta menyerahkan hidup untuk orang lain," kata Paus Fransiskus

Paus Fransiskus meminta berbagai kelompok Kristen untuk bekerja sama membangun ikatan persahabatan dan kasih yang lebih kuat.

“Saya mendorong Anda untuk terus berjalan bersama, berbagi kehidupan dan kasih persaudaraan,” kata paus dalam pesan video kepada pertemuan anggota Gerakan Yohanes 17 di Amerika Serikat.

Paus mengatakan kesaksian yang dibagikan kelompok itu setiap kali mereka bertemu dengan paus “memberi saya harapan dan sukacita.”




Gerakan Yohanes 17 (John 17 Movement) dimulai pada tahun 2013 oleh pendeta Gereja Pantekosta Joe Tosini yang merasa terpanggil untuk berdoa bagi Paus Fransiskus yang baru terpilih.

Nama gerakan ini diambil dari Injil St. Yohanes, pasal 17, di mana Yesus berdoa, “Agar mereka menjadi satu.”

Pesan paus yang disampaikan  Rabu, 9 Juni itu ditujukan kepada anggota gerakan yang mengadakan retret dengan tema “Rekonsiliasi Relasional, Cara Baru menuju Rekonsiliasi Kristen.”

“Apakah anda mencintai atau tidak, cinta yang menjadi daging, cinta yang memberi kita kehidupan adalah jalannya,” kata paus dalam video itu.

“Kita sangat sering mengacaukan cinta dengan semacam pemahaman filosofi platonis dan idealis. Cinta itu nyata, cinta memberikan nyawanya bagi orang lain, seperti yang Yesus berikan kepada kita. Cinta tidak diajarkan, tetapi dihayati, dan Anda mengajari kami dengan menjalaninya,” tambah Paus Fransiskus.

- Newsletter -

Paus mengatakan John 17 Movement adalah tentang orang-orang yang, sambil menikmati cappuccino, makan malam atau es krim di sekitar meja, menemukan bahwa mereka adalah saudara.

“Bahkan ketika tidak ada meja, sekalipun tidak ada cappucino, sekalipun tidak ada es krim, sekalipun tidak ada kopi, karena ada kemiskinan dan ada jalan, kita tetap saudara, dan kita harus mengatakan ini kepada satu sama lain … kita adalah anak-anak dari satu Bapa yang sama,” katanya.

Paus Fransiskus mengatakan mengasihi tidak membutuhkan pengetahuan teologis yang mendalam, meskipun itu perlu.

“Cinta adalah perjumpaan hidup, pertama perjumpaan dengan Tuhan Yesus, dengan pribadi Yesus, dan dari sana lahir perjumpaan kasih, persahabatan, persaudaraan dan kepastian menjadi anak-anak dari Bapa yang sama,” katanya.

© Copyright LiCAS.news. All rights reserved. Republication of this article without express permission from LiCAS.news is strictly prohibited. For republication rights, please contact us at: [email protected]

Support Our Mission

We work tirelessly each day to tell the stories of those living on the fringe of society in Asia and how the Church in all its forms - be it lay, religious or priests - carries out its mission to support those in need, the neglected and the voiceless.
We need your help to continue our work each day. Make a difference and donate today.

Latest