Home LiCAS.news Bahasa Indonesia News (Bahasa) Caritas Internationalis minta anggota G7 ringankan utang negara-negara miskin

Caritas Internationalis minta anggota G7 ringankan utang negara-negara miskin

Caritas Internationalis mengatakan agenda G7 tidak mungkin berhasil tanpa menghapus utang negara-negara miskin

Caritas Internationalis meminta para pemimpin negara-negara terkaya di dunia (G7) untuk membatalkan utang negara-negara miskin dan menggunakan dana tersebut untuk mengatasi pandemi dan krisis iklim.

Badan amal Gereja Katolik global itu mengatakan dunia tidak dapat pulih dari krisis kesehatan dan ekonomi serta mengatasi perubahan iklim tanpa menghapus utang negara-negara paling miskin di dunia.

“Masa krisis ini membutuhkan tanggapan yang belum pernah terpikirkan sebelumnya dan inovatif,” kata Aloysius John, sekretaris jenderal Caritas Internationalis, dalam sebuah pernyataan.




John mengatakan negara-negara G7 harus mempertimbangkan opsi untuk memanfaatkan Hak Penarikan Khusus mereka untuk mendukung negara-negara miskin dengan cara-cara yang tidak menambah utang dan persyaratan.

Hak Penarikan Khusus adalah aset yang digunakan untuk transaksi antar anggota Dana Moneter Internasional.

Para pemimpin negara-negara G7 mengadakan pertemuan selama tiga hari pada akhir pekan untuk membicarakan pemulihan pandemi global, termasuk komitmen untuk berbagi 1 miliar dosis vaksin dengan negara-negara miskin.

Bagaimanapun, Caritas Internationalis mengatakan agenda G7 “tidak mungkin berhasil tanpa membatalkan utang negara-negara miskin” dan membolehkan uang itu digunakan untuk perawatan kesehatan dan memerangi krisis iklim.

“COVID-19 memperbesar ketidakadilan sosial yang tidak terkendali di dunia saat ini,” kata John. “Satu-satunya cara untuk membangun kembali masa depan adalah dengan menghilangkan ketidakadilan semacam itu.”

- Newsletter -

“Negara-negara G7 harus memimpin dalam mencari solusi dan pemulihan dari COVID-19 untuk mendukung mereka terkena dampak pandemi paling parah dan mendukung pemulihan yang ramah lingkungan dan adil,” kata John.

“Langkah pertama adalah memastikan semua pembayaran utang dibatalkan, termasuk kepada kreditur swasta. Ini menjadi cara paling cepat untuk mendapatkan pembiayaan bagi yang paling membutuhkannya,” tambahnya.

Dengan kehadirannya di akar rumput di sekitar 200 negara dan teritori di seluruh dunia, lembaga Katolik ini telah melihat langsung konsekuensi dramatis dari utang pada masyarakat di negara-negara berkembang.

Sejak awal pandemi, Caritas Internationalis telah mengadvokasi negara-negara termiskin, mendesak masyarakat internasional untuk berkomitmen dan mendanai pemulihan yang adil untuk semua.

© Copyright LiCAS.news. All rights reserved. Republication of this article without express permission from LiCAS.news is strictly prohibited. For republication rights, please contact us at: [email protected]

Support Our Mission

We work tirelessly each day to tell the stories of those living on the fringe of society in Asia and how the Church in all its forms - be it lay, religious or priests - carries out its mission to support those in need, the neglected and the voiceless.
We need your help to continue our work each day. Make a difference and donate today.

Latest