Home LiCAS.news Bahasa Indonesia Church & Society (Bahasa) Gereja Katolik di Jakarta meluncurkan mobil vaksinasi keliling

Gereja Katolik di Jakarta meluncurkan mobil vaksinasi keliling

Gereja Katolik di Jakarta meluncurkan inisiatif vaksinasi keliling untuk menjangkau masyarakat miskin dan rentan

Listen to this article: Catholic Church in Jakarta launches mobile vaccination initiative

Uskup Agung Jakarta Kardinal Ignatius Suharyo Hardoatmojo memimpin peluncuran inisiatif vaksinasi keliling Gereja Katolik pada Selasa, 3 Agustus.

“Mobil-mobil ini merupakan bentuk nyata dari tindakan kasih dan berbagi kasih dengan orang-orang yang membutuhkan,” kata kardinal saat pemberkatan kendaraan yang akan digunakan dalam inisiatif itu.

Layanan Serviam Vaccination Service (SVS), yang merupakan layanan vaksinasi keliling dari tiga sekolah Katolik di bawah asuhan Suster-Suster Ursulin di Jakarta, diditujukan untuk menjangkau masyarakat miskin.




“Vaksinasi ini bukan program melainkan gerakan, artinya gerakan ini harus dilakukan bersama-sama,” kata I Gusti Ayu Bintang Darmawati, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia, yang hadir dalam peluncuran tersebut.

“Ini merupakan bukti sinergi pemerintah, pemerintah daerah, dan lembaga masyarakat untuk memenuhi target vaksinasi 100 persen,” kata Bintang di sela-sela kegiatan itu.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan juga menyatakan dukungannya terhadap gerakan tersebut. “Terima kasih semuanya,” kata Anies saat peluncuran di sekolah Santa Ursula, Jakarta.

“Jakarta didominasi oleh daerah padat penduduk. Mobil vaksinasi keliling bisa menjangkau pemukiman warga,” ujarnya.

Angela Basiroen, ketua panitia SVS mengatakan, kedelapan kendaraan tersebut akan berkeliling Jakarta untuk membawa vaksin ke masyarakat, terutama mereka yang berusia 12-17 tahun, dan warga yang rentan.

- Newsletter -

“Target kami adalah masyarakat yang terpinggirkan, tapi juga sekolah-sekolah,” katanya. Satu mobil dapat membawa 100 hingga 200 dosis vaksin.

Inisiatif ini juga bertujuan untuk menjangkau warga di daerah dengan jumlah kasus COVID-19 yang tinggi serta komunitas miskin.

Misionaris Ursulin tiba di Indonesia pada tahun 1856. Pekerjaan mereka sebagian besar difokuskan pada pendidikan. – Emiliana Saptaningsih / RVA News

© Copyright LiCAS.news. All rights reserved. Republication of this article without express permission from LiCAS.news is strictly prohibited. For republication rights, please contact us at: [email protected]

Support Our Mission

We work tirelessly each day to tell the stories of those living on the fringe of society in Asia and how the Church in all its forms - be it lay, religious or priests - carries out its mission to support those in need, the neglected and the voiceless.
We need your help to continue our work each day. Make a difference and donate today.

Latest