Home LiCAS.news Bahasa Indonesia Church & Society (Bahasa) Paus Fransiskus luncurkan program sarjana ekologi di Universitas Lateran

Paus Fransiskus luncurkan program sarjana ekologi di Universitas Lateran

Program studi itu dinamai 'Perawatan rumah kita bersama dan perlindungan ciptaan'

Paus Fransiskus meluncurkan program studi ekologi dan lingkungan di Universitas Kepausan Lateran di Roma.

Program studi yang disebut “Perawatan rumah kita bersama dan perlindungan ciptaan” didirikan atas kerja sama dengan Patriark Ekumenis Bartholomew I dari Konstantinopel, pemimpin spiritual 300 juta orang Kristen Ortodoks di dunia.

Ketua UNESCO untuk “Masa Depan Pendidikan Berkesinambungan” juga ditetapkan pada even yang digelar hari Kamis (7/10) tersebut.

Dalam sebuah surat kepada Kardinal Angelo De Donatis, rektor agung universitas itu, Paus Fransiskus mengatakan bahwa pendidikan universitas harus “mampu menanggapi berbagai tantangan yang saat ini dihadapi seluruh umat manusia dan komunitas orang percaya, mendorong budaya yang koheren dan berani dan proyek yang valid secara ilmiah.




Paus mengatakan struktur dan antusiasme tidak cukup untuk menghadapi krisis lingkungan, dan persiapan yang solid diperlukan.

“Dalam Gereja Katolik, perhatian terhadap perlindungan ciptaan berakar pada warisan refleksi, gagasan, dan alat untuk bertindak yang terkandung dalam doktrin sosial gereja,” katanya.

Bapa Suci mengatakan bahwa ekspresi kebebasan, keadilan, saling menghormati, solidaritas, kesetaraan, dan kebaikan bersama digunakan saat ini untuk membenarkan tindakan apa pun dalam menghadapi degradasi yang mengancam planet ini.

- Newsletter -

“Inilah yang menjadi alasan mengapa pendidikan dan pelatihan tetap menjadi cara untuk beralih dari komitmen terhadap lingkungan menuju tanggung jawab ekologis yang tepat,” tambah paus.

Baik orang beriman maupun yang tidak beriman memiliki tugas untuk mengembangkan alat konkret untuk menjaga ekosistem planet ini, “ dengan mengatahui bahwa planet ini tidak diberikan kepada kita untuk membuangnya begitu saja.”

Paus Fransiskus menambahkan bahwa kegagalan untuk memiliki kesadaran ekologis tidak hanya berdampak pada lingkungan tetapi juga pada hubungan manusia dan kehidupan sosial, dan bahwa ini mendorong budaya pengucilan, kemiskinan, ketidaksetaraan, dan pemindahan paksa.

Cardinal Angelo De Donatis, Patriarch Bartholomew I, and Pope Francis. Daniel Ibáñez/CNA.
Kardinal Angelo De Donatis, Patriark Bartholomew I, dan Paus Fransiskus. (Daniel Ibáñez/CNA.)

Surat Paus Fransiskus diberikan kepada Kardinal De Donatis, Vikaris Roma, pada acara yang disiarkan langsung di Universitas Kepausan Lateran pada 7 Oktober.

Patriark Bartholomew dan Audrey Azoulay, direktur jenderal UNESCO, juga hadir dalam pertemuan itu di mana Paus Fransiskus berpidato.

Paus mendorong komunitas akademik Lateran untuk memiliki “sikap yang membutuhkan keterbukaan, kreativitas, pendidikan yang lebih luas, serta sikap pengorbanan, komitmen, transparansi, dan kejujuran dalam pilihan, terutama di masa sulit ini.”

“Mari kita secara definitif meninggalkan sikap ‘semuanya selalu dilakukan dengan cara ini,'” kata paus, yang menurutnya adalah mentalitas bunuh diri, yang menghasilkan kedangkalan dan jawaban yang hanya dalam penampilan belaka.”

“Sebaliknya, kita dipanggil untuk pekerjaan yang berkualitas, yang meminta semua orang untuk bermurah hati dan untuk menanggapi konteks budaya yang tantangannya menunggu jawaban konkrit, presisi, dan kemampuan untuk menghadapinya,” katanya.

“Semoga Tuhan memenuhi kita dengan kelembutan-Nya dan mencurahkan kekuatan cinta-Nya pada jalan kita,” kata paus, sehingga “kita menabur keindahan dan bukan polusi dan kehancuran.”

Paus Fransiskus telah berupaya untuk menggodok upaya untuk melindungi lingkungan sejak terpilih sebagai paus pada tahun 2013. Ia mengeluarkan ensiklik Laudato si’ pada tahun 2015, menjelang Konferensi Perubahan Iklim PBB di Paris, yang merundingkan Perjanjian Paris.

Ia berharap bisa menghadiri Konferensi Perubahan Iklim PBB 2021 –COP26– yang dimulai pada akhir Oktober di Skotlandia.

KTT Glasgow akan mendorong pemerintah untuk mencapai tujuan Perjanjian Paris dan Konvensi Kerangka Kerja PBB tentang Perubahan Iklim.

© Copyright LiCAS.news. All rights reserved. Republication of this article without express permission from LiCAS.news is strictly prohibited. For republication rights, please contact us at: [email protected]

Support Our Mission

We work tirelessly each day to tell the stories of those living on the fringe of society in Asia and how the Church in all its forms - be it lay, religious or priests - carries out its mission to support those in need, the neglected and the voiceless.
We need your help to continue our work each day. Make a difference and donate today.

Latest