Karena dikandung tanpa dosa, Maria adalah “maha karya” yang mencerminkan “keindahan Allah,” dan menawarkan harapan bagi orang berdosa, demikian dikatakan Paus Fransiskus dalam pidato Angelus dan doa mingguannya di Lapangan Santo Petrus pada 8 Desember saat pesta Maria Dikandung Tanpa Noda.
Paus Fransiskus memfokuskan pidatonya pada hari untuk merayakan bagaimana Maria dikandung di dalam rahim St. Anna tanpa dosa asal, lapor CNS.
Beberapa jam kemudian, paus bergabung dengan kerumunan orang di dekat Tangga Spanyol di Roma untuk memberi penghormatan kepada patung Maria di atas pilar Roma kuno setinggi 12 meter.
Patung ini didirikan pada tahun 1857 untuk menandai deklarasi Paus Pius IX tahun 1859 tentang dogma Maria Dikandung Tanpa Noda, yang menyatakan bahwa Maria adalah satu-satunya manusia yang dilahirkan tanpa dosa asal.
Setiap tahun pada tanggal 8 Desember, seorang pemadam kebakaran setempat menggantung karangan bunga pada lengan patung yang direntangkan, sementara bunga diletakan di dasar patung oleh para peziarah sepanjang hari.
Paus Fransiskus membacakan doa yang ditulisnya untuk acara di kaki monumen itu.
“Semakin jauh kami melangkah dalam kehidupan, semakin besar rasa terima kasih kami kepada Tuhan karena telah memberi kepada kami pendosa seorang ibu seperti engkau,” katanya kepada Maria.
“Engkau, Bunda, ingatkan kami bahwa ya, kami adalah orang berdosa, tetapi kami tidak lagi menjadi budak dosa,” katanya.
Paus menyampaikan doa khusus kepada pendosa di dunia yang “berpikir bahwa tidak ada lagi harapan bagi mereka, bahwa kesalahan mereka terlalu banyak dan terlalu besar dan bahwa Tuhan tentu saja tidak punya waktu untuk disia-siakan bagi mereka.”
Maria adalah seorang ibu yang “tidak pernah berhenti mencintai anak-anaknya,” katanya. Di saat-saat paling gelap dan di antara jiwa-jiwa tergelap ia memantulkan cahaya Yesus, yang “mematahkan rantai kejahatan, membebaskan dari kekuasaan ketergantungan, menghancurkan ikatan kejahatan, melembutkan hati yang paling keras.”
Sebelum mendaraskan doa Angelus, Paus Fransiskus berkata bahwa Tuhan ingin Maria “penuh rahmat, yaitu penuh dengan cintanya.”
“Sesuai dengan rencana Tuhan untuknya, Maria menjadi ‘cantik, suci ‘, namun tanpa sedikit pun menyombongkan diri,” kata paus.
“Dia rendah hati. Dia adalah mahakarya, tetapi tetap rendah hati, kecil, miskin. Di dalam dirinya tercermin keindahan Tuhan yang semuanya cinta, rahmat dan penyerahan diri, ”katanya.
Paus mengatakan, dia berharap perayaan pesta Maria Dikandung Tanpa Noda akan menginspirasi orang-orang ke dalam “gerakan cinta dan pelayanan setiap hari” kepada mereka yang membutuhkan.