Home LiCAS.news Bahasa Indonesia Church & Society (Bahasa) Vatikan dan Mongolia capai kesepakatan kerja sama bersejarah

Vatikan dan Mongolia capai kesepakatan kerja sama bersejarah

Tahta Suci dan Mongolia telah mencapai kesepakatan kerja sama bersejarah yang akan memberikan ijin kepada para peneliti Mongolia untuk mengakses arsip dan dokumen rahasia Vatikan.

Duta besar Mongolia untuk Tahta Suci, L. Purevsuren, bertemu dengan Uskup Agung Paul Richard Gallagher, pejabat tinggi kebijakan luar negeri Vatikan pada 10 Januari untuk mengunci kesepakatan kerja sama itu, Kantor Berita Mongolia melaporkan.

Purevsuren berterima kasih kepada Vatikan karena mengizinkan akademisi Mongolia mempelajari dokumen dan sumber materi yang berkaitan dengan sejarah negara itu, serta memberi mereka akses ke arsip rahasia Vatikan dan perpustakaannya.

Vatikan juga akan menyediakan kelas-kelas bahasa Latin untuk para akademisi Mongolia sehingga mereka dapat mempelajari dokumen-dokumen yang relevan dengan sejarah mereka.




Konferensi ilmiah dan pameran foto juga diumumkan, dan akan diadakan bersama di Vatikan pada 6-8 Mei untuk menandai peringatan 800 tahun pendiri Karakorum, ibukota Kekaisaran Mongolia kuno.

Pastor Giorgio Marengo, seorang misionaris Consolata yang telah tinggal di Mongolia sejak 2003, mengatakan kepada AsiaNews bahwa anggota kongregasinya telah membuka dialog antar-agama dan pusat penelitian kecil di Kharkhorin, yang terletak di dekat ibu kota kuno itu.

“Dengan inisiatif terbaru, Takhta Suci menunjukkan minatnya yang terus-menerus pada sejarah dan warisan budaya negara ini dan kami sangat senang dengan itu,” katanya.

- Newsletter -

Konferensi ilmiah akan fokus pada dialog antaragama di Mongolia.

Pastor Marengo mengatakan kepada AsiaNews bahwa sementara agama Kristen hanya diizinkan di Mongolia setelah jatuhnya rezim komunis pada tahun 1992, “ibukota kekaisaran kuno negara itu merupakan salah satu contoh pertama hidup berdampingan secara damai antara berbagai agama.”

“Pada tahun 1245, Paus Innocensius IV mengirim biarawan Fransiskan Giovanni di Pian del Carpine sebagai duta besar ke pengadilan Khan. Dari kisah-kisahnya dan kisah-kisah kuno lainnya, kita tahu bahwa ibukota kekaisaran itu kosmopolitan dan multiagama, dengan kehadiran kelompok Nestorian, seperti orang Kristen Syria, ”katanya.

L. Purevsuren juga tengah mengadakan pembicaraan dengan para pejabat lain di Tahta Suci untuk membahas bidang-bidang di mana kerja sama bilateral dapat diperluas.

© Copyright LiCAS.news. All rights reserved. Republication of this article without express permission from LiCAS.news is strictly prohibited. For republication rights, please contact us at: [email protected]

Support Our Mission

We work tirelessly each day to tell the stories of those living on the fringe of society in Asia and how the Church in all its forms - be it lay, religious or priests - carries out its mission to support those in need, the neglected and the voiceless.
We need your help to continue our work each day. Make a difference and donate today.

Latest