Home LiCAS.news Bahasa Indonesia News (Bahasa) Uskup bawah tanah dibebaskan sementara untuk merayakan Imlek

Uskup bawah tanah dibebaskan sementara untuk merayakan Imlek

Seorang uskup di Gereja bawah tanah Tiongkok, yang telah berulang kali ditahan atau ditempatkan di bawah tahanan rumah sejak 2007, untuk sementara waktu diijinkan merayakan Tahun Baru Imlek bersama keluarganya.

Uskup Augustine Cui Tai, 69, dari provinsi Hebei, akan dikembalikan ke sel isolasi setelah liburan Tahun Baru, yang dimulai pada malam 24 Januari, berakhir, kata para imam dari keuskupan itu kepada AsiaNews

Tahun Baru Cina secara resmi dimulai pada 25 Januari dan musim liburan berlangsung hingga 8 Februari.

Uskup Cui Tai ditahan pada Maret 2019 setelah seorang mantan imam dari keuskupannya, Pastor Francesco Zhang Li, meminta pihak berwenang untuk menangkapnya.




Pastor Zhang Li, yang bergabung dengan Asosiasi Patriotik Katolik Cina (CPCA) milik pemerintah Cina, menuduh Uskup Cui Tai tidak mematuhi perjanjian 2018 antara Beijing dan Vatikan tentang penunjukan uskup di Cina.

Anggota CPCA seringkali mengklaim, tanpa bukti, bahwa perjanjian itu mewajibkan anggota Gereja bawah tanah untuk bergabung dengan Gereja yang didukung negara.

Sebelum penangkapannya, Uskup Cui Tai menuduh Zhang “telah menyebabkan perpecahan di dalam Gereja,” karena Takhta Suci tidak mengakui CPCA.

- Newsletter -

Lebih lanjut Uskup Cui Tai melarang Pastor Zhang untuk memberikan pelayanan atau sakramen apa pun, sehingga  mendorong Pastor Zhang untuk menyerukan penangkapan uskup itu.

AsiaNews melaporkan bahwa Uskup Cui Tai  “ditahan tidak sesuai hukum” atau ditahan di rumah sejak 2007, di mana ia telah dikurung di pusat penahanan rahasia, hotel atau secara paksa dibawa pergi dalam “perjalanan” saat berada dalam tahanan pejabat pemerintah.

Otoritas Cina sebelumnya telah membebaskan Uskup Cui Tai untuk mengunjungi kakak perempuannya untuk merayakan Tahun Baru Imlek dan Festival Pertengahan Musim Gugur.

© Copyright LiCAS.news. All rights reserved. Republication of this article without express permission from LiCAS.news is strictly prohibited. For republication rights, please contact us at: [email protected]

Support Our Mission

We work tirelessly each day to tell the stories of those living on the fringe of society in Asia and how the Church in all its forms - be it lay, religious or priests - carries out its mission to support those in need, the neglected and the voiceless.
We need your help to continue our work each day. Make a difference and donate today.

Latest