Home LiCAS.news Bahasa Indonesia Church & Society (Bahasa) Tarekat religius Filipina tawarkan konsultasi kesehatan dan rohani online

Tarekat religius Filipina tawarkan konsultasi kesehatan dan rohani online

Ordo Pelayan Orang Sakit atau yang dikenal sebagai Ordo Camellian di Filipina  telah membuka layanan konsultasi mental dan spiritual secara online bagi petugas layanan kesehatan dan mereka yang terinfeksi COVID-19.

Tarekat religious tersebut membuka akun media sosial resmi agar publik bisa langsung berbicara dengan para imam.

Pastor Dan Vicente Cancino mengatakan pandemi ini “sangat mempengaruhi” kesehatan mental dan spiritual warga, “terutama mereka yang berada di garis terdepan dan orang-orang yang sakit.”




Imam itu mengatakan bahwa karena pergerakan orang dibatasi, dan para imam juga dikarantina, kongregasi itu memanfaatkan internet sebagai tempat untuk menyediakan layanan.

Pastor Cancino, sekretaris eksekutif komisi pelayanan kesehatan konferensi para uskup Filipina, mengatakan mereka ingin memberikan dukungan kepada publik yang “diliputi ketakutan dan kecemasan.”

“Orang-orang ini membutuhkan seseorang untuk diajak bicara,” kata imam itu. “Percakapan online atau melalui telepon akan banyak membantu untuk meningkatkan moral dan semangat mereka,” tambahnya.

Pada 29 Maret, kelompok berbasis agama Philippine-Misereor Partnership Inc (PMPI) juga meluncurkan layanan medis dan psikososial online tanpa dipungut biaya.

- Newsletter -

Setidaknya 20 dokter, petugas klinik, dan spesialis dari organisasi anggota menerima panggilan telepon dan konsultasi online dari masyarakat.

Dr. Isidro Dia, sekretaris eksekutif Pengobatan Integratif untuk Sistem Kesehatan Alternatif, mengatakan deteksi dini sangat penting dalam memerangi penyebaran penyakit virus corona.

“Jika orang merasakan beberapa gejala dan mereka ingin mendapatkan saran medis, atau mereka ingin tahu apakah itu COVID-19 atau bukan, mereka dapat menghubungi kami,” katanya.

Dokter medis mengatakan perjuangan melawan penyebaran penyakit “harus diperkuat di tingkat masyarakat.”

“Jika kita tidak akan melakukan itu dan ada banyak kasus, infrastruktur rumah sakit dan sistem kesehatan kita tidak akan mampu menangani krisis,” kata Dia.

Pedagang kaki lima yang menjual masker wajah melewati tanda bertuliskan ‘Jesus Loves You’ di pinggiran Quezon City di ibukota Filipina pada 31 Maret. (Foto oleh Jimmy Domingo)

Yolanda Esguerra, koordinator nasional PMPI, mengatakan layanan ini juga tersedia untuk orang-orang yang menderita tekanan mental karena kuncian saat ini.

“Karantina rumah yang berkepanjangan telah menyebabkan orang banyak ketakutan dan stres,” kata Esguerra. “Kami melihat perlunya memberikan intervensi psikososial karena keadaan ini,” katanya.

“Kita harus memperhatikan kesehatan mental semua orang terutama mereka yang berjuang terlalu keras untuk mengatasi keadaan baru ini,” kata Esguerra.

Pada 1 April, departemen kesehatan negara itu telah melakukan tes virus corona terhada 3.938 orang. Sebanyak 2.084 orang telah dinyatakan positif menderita penyakit ini.

Setidaknya 49 orang telah pulih dari penyakit ini sementara 88 orang telah meninggal di Filipina.

Ada lebih dari 6.000 orang dalam pengawasan di Filipina dan 968 orang “pasien dalam penyelidikan.”

© Copyright LiCAS.news. All rights reserved. Republication of this article without express permission from LiCAS.news is strictly prohibited. For republication rights, please contact us at: [email protected]

Support Our Mission

We work tirelessly each day to tell the stories of those living on the fringe of society in Asia and how the Church in all its forms - be it lay, religious or priests - carries out its mission to support those in need, the neglected and the voiceless.
We need your help to continue our work each day. Make a difference and donate today.

Latest