Paus Fransiskus menyerukan persatuan global dalam mencari vaksin atas penyakit virus corona yang terus merenggut nyawa ribuan orang di seluruh dunia.
Dalam pidatonya pada 3 Mei, Paus menyatakan dukungannya bagi kerja sama internasional untuk memberikan tanggapan “secara memadai dan efektif” atas krisis kesehatan global saat ini.
Dia mengatakan sangat penting “untuk menyatukan kapasitas ilmiah, secara transparan dan tidak memihak, untuk menemukan vaksin dan pengobatan.”
Paus menekankan bahwa inisiatif bersama harus “menjamin akses universal atas teknologi penting yang akan memungkinkan setiap orang yang terinfeksi, di setiap bagian dunia, untuk menerima perawatan kesehatan yang diperlukan.”
Setelah pidato yang disampaikan pada hari Minggu Gembala Baik, Paus Fransiskus “menyatakan kedekatannya” dengan mereka yang menderita COVID-19 sebagai pasien atau petugas medis.
Dia mengatakan dia memikirkan semua imam dan dokter yang memberikan hidup mereka untuk melayani orang lain selama pandemi virus corona.
“Semoga teladan para gembala, imam, dan dokter ini, membantu kita menjaga umat beriman yang kudus,” kata paus.
Paus Fransiskus berkata bahwa para dokter yang “memperhatikan kebaikan orang-orang” dan “para imam yang memberikan hidup mereka untuk umat beriman” mengingatkannya pada Yesus Gembala yang Baik.
Dia meminta “orang-orang beriman dari semua agama” untuk bersatu secara spiritual untuk hari doa dan puasa “untuk memohon kepada Tuhan agar membantu umat manusia dalam mengatasi pandemi virus corona pada tanggal 14 Mei.
Paus mengatakan bahwa hari Minggu Gembala Baik harus mengingatkan orang-orang Kristen tentang apa yang Yesus katakan “bahwa Kerajaan Allah membutuhkan banyak pekerja.”
“Kita memohon kepada Bapa untuk mengirim para pekerja untuk bekerja di ladang-Nya,” katanya, seraya menambahkan bahwa “keberadaan orang Kristen selalu merupakan respons terhadap panggilan Allah, dalam situasi kehidupan apa pun.”
Dia menekankan bahwa “imamat dan kehidupan yang dikuduskan membutuhkan keberanian dan ketekunan, dan tanpa doa orang tidak dapat melanjutkan perjalanan di sepanjang jalan ini.”
Di Italia saja, lebih dari 100 imam dan 154 dokter telah meninggal karena penyakit virus corona.
