Home LiCAS.news Bahasa Indonesia Church & Society (Bahasa) Imam India galang bantuan bagi warga miskin terdampak pandemi

Imam India galang bantuan bagi warga miskin terdampak pandemi

Selama masa COVID-19, kegiatan Pastor R. Jesudass sehari-hari adalah mempersiapkan bantuan bagi keluarga miskin di sekitar desa Dharmapuri di negara bagian selatan India, Tamil Nadu.

Ini telah menjadi rutinitas baru bagi imam berusia 45 tahun itu sejak penguncian diberlakukan untuk menekan penyebaran virus corona.

Dikenal sebagai Pastor Jessu, ia mendistribusi persediaan – minyak goreng, tepung, gandum, obat-obatan, sabun pembersih dan air – kepada orang-orang terkenal dampak buruk penguncian.

Pada 24 Maret, pemerintah India memberlakukan penguncian di seluruh negera itu. Pada 12 Mei, virus ini telah membunuh 2.294 orang dan menginfeksi lebih dari 70.000 orang di negara berpenduduk 1,2 miliar.




Pastor Jessu – yang bekerja sebagai direktur lembaga gereja, Dharmapuri Social Service Society – pertama kali merasakan masalah ketika ia berada di sebuah seminar Caritas India di ibu kota New Delhi yang berfokus pada para penyintas kanker pada 11 Februari. Di sana, ia jadi tahu bagaimana caranya virus corona yang berasal dari Cina dengan cepat menyebar ke negara-negara tetangga.

Pastor itu  menjadi sadar akan langkah-langkah apa yang diperlukan untuk mencegah penyebaran virus dan dia mulai mencari cara bagaimana dia bisa membantu daerahnya menangani ancaman baru ini.

“Saat itu bulan Februari ketika saya mulai membeli masker dan membagikannya kepada orang-orang yang bekerja di ruang yang penuh sesak,” kata Pastor Jessu kepada LiCAS.news.

- Newsletter -

“Kemudian, saya pergi dari sekolah ke sekolah, menyadarkan para siswa tentang tindakan pencegahan yang harus diambil agar terhindar dari virus,” katanya.

“Itu seperti mempersiapkan tempat untuk pertempuran besar,” katanya.

Jonaamma, seorang sukarelawan pada sayap pelayanan sosial gereja itu, mengatakan kepada LiCAS.news baru-baru ini bahwa sebagian besar penduduk setempat pada bulan Februari terkejut melihat pastor itu membagikan masker dan mensosialisasikan tentang virus corona.

“Kami telah mendengar tentang virus dalam berita, tetapi pastor Jesse memberitahu kami untuk memulai strategi tanggapan, sementara yang lain belum memikirkannya. Bulan itu kami mengadakan seminar, penyadaran dan roadshow,” kata Jonaamma.

“Dan kemudian penggalangan bantuan besar-besaran dimulai pada bulan April,” tambahnya.

Seorang wanita mendapat bantuan dari Pastor R. Jesudass di kantor pusat Dharmapuri Social Service Society yang dikelola gereja. (Foto oleh Peeezada Ummer)

Sejak penguncian dimulai, upaya gereja lokal di Dharmapuri telah menjangkau lebih dari 3.000 keluarga. Mereka adalah orang-orang yang sangat menderita karena mereka tidak memiliki sarana untuk mencari nafkah akibat penuntupan.

Mulai tanggal 2 April, bantuan bagi orang-orang di daerah yang terkena lockdown berjalan  tanpa henti. Setiap hari Pastor Jessu, relawan gereja dan pejabat membantu mereka yang paling membutuhkan, yang juga mencakup pekerja migran, pengungsi Sri Lanka, dan pasien kusta.

Beberapa timnya mengumpulkan informasi terperinci tentang siapa dan apa yang dibutuhkan dan Pastor Jessu menggunakan informasi itu untuk mengumpulkan persediaan.

“Saya memuat komoditas ke dalam kendaraan saya dan mengirimkannya sendiri kepada yang membutuhkan. Kadang-kadang kami harus berjalan berjam-jam di medan berbahaya untuk memberikan bantuan, tetapi semua ini menenangkan jiwa, ”katanya.




Sekitar seratus keluarga mendapat bantuan langsung setiap hari, katanya.

“Membantu orang miskin dan membutuhkan memberi saya penghiburan. Saya lahir dan dibesarkan dalam keluarga miskin dan saya sadar akan kesulitan yang diakibatkan oleh kemiskinan.”

Ayah dari Pastor Jessu menjual tanah keluarga sehingga anak-anaknya dapat memiliki pendidikan dan kesempatan untuk kehidupan yang lebih baik.

“Keluarga kami terdiri dari lima laki-laki dan satu. Ayah kami ingin memberi kami pendidikan yang berkualitas,” kata Pastor Jessu.

Pada 2004, ia ditahbiskan menjadi imam Katolik. Prioritas utamanya selalu membantu orang miskin dan yang membutuhkan.

“Ini adalah pekerjaan Tuhan. Saya sendiri telah melihat kesulitan yang diakibatkan oleh kemiskinan. Masa-masa sekarang memberi saya kesempatan untuk membantu ciptaan Tuhan dengan kemampuan terbaik saya, “kata Pastor Jessu.

© Copyright LiCAS.news. All rights reserved. Republication of this article without express permission from LiCAS.news is strictly prohibited. For republication rights, please contact us at: [email protected]

Support Our Mission

We work tirelessly each day to tell the stories of those living on the fringe of society in Asia and how the Church in all its forms - be it lay, religious or priests - carries out its mission to support those in need, the neglected and the voiceless.
We need your help to continue our work each day. Make a difference and donate today.

Latest