Home LiCAS.news Bahasa Indonesia Church & Society (Bahasa) Paus Fransiskus berbicara tentang arti doa

Paus Fransiskus berbicara tentang arti doa

Dalam audiensi mingguannya pada 13 Mei, Paus Fransiskus berbicara khusus tentang arti doa dan mengapa kita harus berdoa.

Paus menyebutkan karakter doa sebagai “universal, intim, dan sepenuhnya percaya pada Tuhan.”

Dia mengatakan doa adalah hal yang umum bagi semua orang, dalam agama apapun,  bahkan mungkin juga bagi mereka yang tidak memiliki agama.




Sebelumnya Paus Fransiskus menyerukan hari doa, puasa, dan aksi amal untuk mengakhiri pandemi virus corona pada 14 Mei.

“Para pengikut semua agama akan bersatu secara spiritual … dalam satu hari doa dan puasa serta karya amal untuk memohon kepada Tuhan agar membantu manusia mengatasi pandemi virus corona,” kata paus.

Dalam katekesenya, Paus Fransiskus mengatakan doa melibatkan misteri yang paling intim dari keberadaan kita.

Para penulis Kristen selalu mengatakan doa lahir dalam kerahasiaan keberadaan kita, di tempat terdalam kita yang disebut hati.

- Newsletter -

“Emosi, kecerdasan, dan tubuh kita semua berpartisipasi dalam doa, meskipun doa tidak dapat diidentifikasi dengan satu aspek keberadaan kita.Setiap bagian dari manusia berdoa,” katanya.

Paus mengatakan doa adalah kerinduan yang membawa kita melampaui diri kita sendiri ketika kita mencari “yang lain”. Ini menyangkut “Aku” yang mencari “Engkau.”

Dia mengatakan doa seorang Kristen dimulai dengan wahyu bahwa “Engkau” yang kita cari tidak terselubung dalam misteri.

“Doa orang Kristen berhubungan dengan Tuhan yang wajahnya paling lembut, yang tidak ingin menanamkan rasa takut pada pria dan wanita,” kata paus dalam katekese-nya.

Ini adalah karakteristik pertama dari doa Kristen, katanya.

Dia mengatakan bahwa agama Kristen telah meninggalkan hubungan dengan Tuhan dalam bentuk hubungan “feodal”.

“Dalam warisan iman kita, ekspresi seperti penundukan, perbudakan, atau feodal tidak ada. Yang ada adalah kata-kata seperti perjanjian, persahabatan, persekutuan dan kedekatan,” katanya.

“Tuhan adalah teman, sekutu, mempelai laki-laki. Seseorang dapat membangun hubungan yang dibangun atas dasar kepercayaan dengan-Nya dalam doa,” tambahnya.

Paus berkata bahwa orang dapat meminta apa saja kepada Tuhan.

“Tidak masalah jika kita merasa ada kekurangan dalam hubungan kita dengan Tuhan, atau merasa bahwa kita bukan teman baik, bukan anak-anak yang bersyukur, atai bukan pasangan yang setia,” katanya.

“Dia terus mencintai kita,” kata Paus Fransiskus

Dia mengakhiri renungannya dengan mendesak umat beriman untuk untuk terus berdoa dan dengan demikian masuk ke dalam misteri Perjanjian.

“Mari kita menempatkan diri kita di bawah tangan Tuhan yang dengan penuh belas kasihan merangkul kita dalam misteri kebahagiaan itu,” katanya.

© Copyright LiCAS.news. All rights reserved. Republication of this article without express permission from LiCAS.news is strictly prohibited. For republication rights, please contact us at: [email protected]

Support Our Mission

We work tirelessly each day to tell the stories of those living on the fringe of society in Asia and how the Church in all its forms - be it lay, religious or priests - carries out its mission to support those in need, the neglected and the voiceless.
We need your help to continue our work each day. Make a difference and donate today.

Latest