Sebuah organisasi hak asasi manusia berbasis agama mengecam serangan terhadap keluarga Kristen yang diduga dilakukan oleh kelompok nasionalis Hindu garis keras di India baru-baru ini.
Penyerang dilaporkan masuk ke rumah tiga keluarga Kristen di Kokkar Pal Panchayat, Distrik Sukma, di negara bagian Chhattisgarh, sekitar pukul 21.00, pada 20 Mei.
Kelompok hak asasi internasional Christian Solidarity Worldwide (CSW) melaporkan bahwa setidaknya 15 penyerang memasuki rumah saat orang-orang di dalam rumah sedang tidur.
Empat orang menderita cedera kepala serius akibat serangan itu dan dibawa ke Rumah Sakit Distrik Sukma untuk dirawat.
Keluarga-keluarga Kristen itu dilaporkan terpaksa melarikan diri ke hutan dekat rumah mereka setelah para penyerang memperingatkan kepada warga untuk tidak kembali ke desa.
Mervyn Thomas, kepala eksekutif CSW, menyatakan keprihatinan mendalam atas tindakan kelompok-kelompok nasionalis Hindu garis keras yang “berani masuk ke rumah warga untuk mengancam dan melukai mereka atas nama agama, dan tidak takut akan konsekuensinya.”
Thomas mengatakan intoleransi agama “hanya akan menghasilkan perpecahan komunitas dan menyebarkan ketakutan dan permusuhan yang lebih dalam, dan minoritas menjadi lebih kehilangan haknya.”
Dia mendesak otoritas India untuk segera menyelidiki insiden itu dan “memastikan bahwa keluarga-keluarga hidup secara bebas dan aman di lingkungan mereka” untuk melanjutkan mata pencaharian mereka.
Thomas mengatakan setiap keluarga berhak mempraktikkan agama pilihan mereka “tanpa ada pelecehan, intimidasi, atau kekerasan lebih lanjut.”
Dalam sebuah pernyataan, CSW mengklaim bahwa kaum nasionalis Hindu telah mengancam dengan kekerasan dan “menekan” keluarga-keluarga Kristen untuk meninggalkan iman mereka.
Seorang pemimpin gereja di Chindgarh, Distrik Sukma, memberikan tempat perlindungan sementara bagi keluarga yang terdiri dari 14 orang, termasuk lima anak-anak.
CSW mengkritik polisi setempat karena “tidak bisa diandalkan dan tidak punya kemauan untuk mengambil tindakan.” Kelompok itu mengatakan meskipun sudah ada pengaduan terhadap para pelaku “tetapi tidak ada yang ditangkap.”
Komisi Kebebasan Beragama Internasional Amerika Serikat, sebuah badan independen yang didedikasikan untuk melindungi kebebasan beragama, baru-baru ini merekomendasikan India dicantumkan dalam daftar “negara yang mendapat perhatian khusus.”
Para pejabat Perserikatan Bangsa-Bangsa baru-baru ini menyampaikan keprihatinan atas apa yang mereka sebut sebagai “tren kekerasan yang meningkat terhadap minoritas agama” di negara itu.
Dalam analisis Pew Research Center 2017, India berada di peringkat kedua di antara negara-negara di dunia dengan “permusuhan sosial tingkat tinggi terkait dengan norma agama.”
CSW, sebuah organisasi hak asasi manusia dunia yang beroperasi di 20 negara di Afrika, Asia, Timur Tengah, dan Amerika Latin, secara khusus memperhatikan kebebasan beragama dan bekerja atas nama orang Kristen yang dianiaya.