Home LiCAS.news Bahasa Indonesia News (Bahasa) Pembunuhan remaja India 'upaya sistematis' menghapus komunitas Kristen

Pembunuhan remaja India ‘upaya sistematis’ menghapus komunitas Kristen

Pembunuhan terhadap seorang remaja Kristen yang diduga dilakukan oleh orang-orang Hindu garis keras di India timur adalah bagian dari rencana untuk mengusir orang Kristen dari wilayah yang dikenal anti-Kristen, kata sebuah kelompok hak asasi berbasis agama.

Samaru Madkami, 14, diambil tengah malam pada 4 Juni dari rumahnya di sebuah desa di Kenduguda, Distrik Malkangiri, Odhisa, oleh sekelompok pria.

Orang-orang itu membawa remaja itu ke daerah hutan 4 km jauhnya dari rumahnya dan kemudian membacoknya hingga mati, kata Christian Solidarity Worldwide (CSW).

Empat orang telah ditangkap sehubungan dengan pembunuhan itu.




Menurut laporan polisi, mereka yang ditangkap menunjukkan lokasi jenazah remaja itu dimakamkan kepada pihak berwenang.

Sebelum penangkapan mereka, para tersangka pelaku juga mencoba untuk menculik dua kerabat Samaru yang berhasil melarikan diri.

Sumber-sumber lokal mengatakan kepada CSW bahwa Samaru menjadi martir karena mempertahankan keyakinannya, sementara mengklaim bahwa para pembunuhnya adalah nasionalis Hindu yang telah menargetkan keluarga Samaru dan keluarga Kristen lainnya di desa mereka.

- Newsletter -

Satu sumber mengatakan kepada CWS bahwa penduduk desa Kristen telah ditekan untuk meninggalkan kepercayaan mereka oleh kaum nasionalis Hindu setempat selama beberapa tahun.

CSW mengatakan bahwa rejama yang dibunuh itu dibesarkan oleh ayahnya setelah kehilangan ibunya ketika dia berusia sekitar 6 tahun. Desa yang mereka itu dulunya memiliki 13 keluarga Kristen, tetapi hanya empat yang tersisa. Lebih lanjut CWS mencatat bahwa keempat keluarga ini sekarang telah dipindahkan ke lokasi yang lebih aman.

CSW mengatakan bahwa negara bagian Odhisa telah menyaksikan beberapa pembunuhan paling brutal yang dilakukan terhadap komunitas Kristen India baru-baru ini.

“Kami sangat prihatin dengan intoleransi dan kekerasan terhadap orang Kristen yang terus memburuk di Odhisa, yang seharusnya belajar dari serangan brutal sebelumnya terhadap orang-orang Kristen di Kandhamal yang terjadi 12 tahun lalu,” kata kepala eksekutif Mervyn Thomas, merujuk pada kekerasan komunal yang ditargetkan terhadap orang Kristen di Kandhamal pada 2008.

“Jelas ada rencana sistematis untuk memusnahkan komunitas Kristen di daerah-daerah ini,” kata Thomas. “Kami mendesak pemerintah negara bagian untuk mengidentifikasi sumber kebencian dan kejahatan terhadap minoritas dan meminta pertanggungjawaban mereka.”

Selama kekerasan komunal tahun 2008 terhadap orang Kristen, terdapat hampir 100 kematian, sekitar 56.000 orang kehilangan tempat tinggal dan hampir 295 gereja dan tempat ibadah dihancurkan.

Juga, CSW mencatat bahwa pada tahun 1999 misionaris Australia Graham Staines, yang merawat pasien kusta, dibakar sampai mati bersama putra-putranya Philip, 10, dan Timothy, 6, ketika mereka tertidur di kendaraan mereka di Manoharpur, Distrik Keonjhar.

Kebebasan beragama di India adalah hak fundamental yang dijamin oleh Konstitusi India. Pengkritik pemerintah mengatakan bahwa kerukunan antaragama di India sedang terganggu oleh para politisi demi keuntungan politik yang sempit.

© Copyright LiCAS.news. All rights reserved. Republication of this article without express permission from LiCAS.news is strictly prohibited. For republication rights, please contact us at: [email protected]

Support Our Mission

We work tirelessly each day to tell the stories of those living on the fringe of society in Asia and how the Church in all its forms - be it lay, religious or priests - carries out its mission to support those in need, the neglected and the voiceless.
We need your help to continue our work each day. Make a difference and donate today.

Latest