Home LiCAS.news Bahasa Indonesia Church & Society (Bahasa) Paus meminta umat berdoa bagi negara yang dilanda krisis kemanusiaan

Paus meminta umat berdoa bagi negara yang dilanda krisis kemanusiaan

Paus Fransiskus meminta umat beriman di seluruh dunia untuk mendoakan negara-negara yang mengalami krisis yang diperparah oleh pandemi virus corona.

Dalam pidatonya saat doa Angelus, Paus mencatat bahwa sebuah konferensi untuk mendukung masa depan Suriah dan wilayah sekitar akan berlangsung akhir pekan ini.

“Mari kita berdoa untuk pertemuan penting ini … sehingga dapat meningkatkan situasi buruk warga Suriah dan negara tetangga, khususnya Lebanon,” katanya pada 29 Juni.

Paus mencatat bahwa orang-orang dari wilayah itu menderita akibat  “krisis sosial-politik dan ekonomi serius yang bahkan dipersulit oleh pandemi ini.”




Pada 30 Juni, Uni Eropa dan PBB akan bersama-sama menyelenggarakan Konferensi Brussels keempat tentang situasi di Suriah dan wilayah yang masih sangat kritis.

Tahun ini menandai tahun ke-10 konflik di Suriah yang menyebabkan jutaan orang mencari perlindungan di negara-negara tetangga.

Konferensi ini bertujuan untuk “mengumpulkan semua pihak yang relevan” untuk mengatasi situasi kemanusiaan dan pengungsi yang mengerikan. 

- Newsletter -

Konferensi ini juga menyerukan “solusi politik komprehensif atas  konflik Suriah” dan memberikan dukungan keuangan untuk Suriah dan negara-negara tetangga yang menampung pengungsi Suriah.

“Pikirkan fakta bahwa ada anak-anak kecil yang lapar, yang tidak punya apa-apa untuk dimakan. Tolong, semoga para pemimpin mampu menciptakan perdamaian, ”kata Paus Fransiskus

Paus juga mengundang orang banyak yang hadir di Lapangan Santo Petrus “untuk berdoa bagi penduduk Yaman, terutama anak-anak, yang menderita akibat krisis kemanusiaan yang sangat serius.”

“Dan bagi mereka yang terkena dampak banjir parah di Ukraina bagian barat. Semoga mereka mengalami penghiburan dari Tuhan dan bantuan dari saudara-saudara mereka, ” Paus Fransiskus menambahkan.

Sebelum mendaraskan doa Angelus, paus merenungkan bacaan Injil yang mengatakan bahwa “tidak ada cinta sejati tanpa Salib, tanpa pengorbanan pribadi,” lanjut paus.

Paus Fransiskus berkata orang tua yang “mengorbankan banyak hal untuk anak mereka, dan menanggung pengorbanan yang benar, salib, karena mencintai mereka.”

Paus mencatat bahwa kasih yang besar kepada keluarga lebih dari yang lain sering menyebabkan korupsi.

“Beberapa bentuk korupsi di pemerintahan terjadi justru karena cinta untuk keluarga lebih besar daripada cinta untuk negara, dan karena itu mereka menempatkan anggota keluarga di kantor,” katanya.

“Sama dengan Yesus: ketika cinta lebih besar dari-Nya, itu tidak baik,” tambahnya.

Paus Fransiskus memuji orang-orang yang “memikul salib untuk membantu orang lain” dan “mengorbankan diri mereka untuk membantu orang lain yang membutuhkan selama pandemi ini.”

© Copyright LiCAS.news. All rights reserved. Republication of this article without express permission from LiCAS.news is strictly prohibited. For republication rights, please contact us at: [email protected]

Support Our Mission

We work tirelessly each day to tell the stories of those living on the fringe of society in Asia and how the Church in all its forms - be it lay, religious or priests - carries out its mission to support those in need, the neglected and the voiceless.
We need your help to continue our work each day. Make a difference and donate today.

Latest