Home LiCAS.news Bahasa Indonesia News (Bahasa) Pejabat Vatikan desak aksi global untuk mengatasi kelaparan

Pejabat Vatikan desak aksi global untuk mengatasi kelaparan

Seorang pejabat Vatikan meminta komunitas internasional untuk memerangi kemiskinan yang menyebabkan kelaparan setelah sebuah laporan PBB minggu ini mencatat jumlah orang kelaparan yang terus meningkat.

“Dunia harus mengupayakan perdamaian, solidaritas, dan keadilan. Jika tidak, masalah dunia akan terus berlanjut,” kata Monsinyur Fernando Chica Arellano.

Pejabat gereja, yang duduk sebagai pengamat tetap Tahta Suci untuk Organisasi Pangan dan Pertanian PBB mencatat bahwa “manusia belum melakukan tugasnya bagi saudara-saudarinya yang paling miskin.”

Dia mengatakan “kelaparan terus bertambah” dan jumlahnya “benar-benar sangat mengkhawatirkan.”




Laporan FAO tentang Keamanan Pangan dan Nutrisi di Dunia tahun 2020 memperkirakan bahwa 690 juta orang kelaparan pada tahun 2019.

Laporan itu memperingatkan bahwa pandemi virus corona “dapat menambah antara 83 dan 132 juta orang pada jumlah total orang kekurangan gizi di dunia.”

“Dunia tidak akan mencapai target bebas kelaparan pada tahun 2030,” kata laporan itu, merujuk pada salah satu tujuan pembangunan berkelanjutan PBB.

- Newsletter -

“Jika tren baru-baru ini berlanjut, jumlah orang yang terkena kelaparan akan melampaui 840 juta pada 2030 atau 9,8 persen dari populasi dunia,” kata laporan itu.

“Ini sangat mengkhawatirkan, bahkan tanpa memperhitungkan dampak potensial dari pandemi COVID-19,” tambahnya.

Asia memiliki jumlah orang kelaparan tertinggi dengan 513,9 juta, diikuti oleh Afrika dengan 256,1 juta dan Amerika Latin dengan 42,5 juta.

Di Afrika Timur, sekitar sepertiga populasi (30,8 persen) kekurangan gizi. Ini diperburuk oleh faktor-faktor seperti perubahan iklim, konflik, dan krisis ekonomi.

Arellano mengatakan masyarakat internasional harus berbuat lebih banyak untuk memerangi kelaparan, dan mencatat kurangnya kemauan terutama dalam menghilangkan penyebab kelaparan buatan manusia, seperti konflik, krisis ekonomi, dan perubahan iklim.

Mengutip nasihat Paus Fransiskus pejabat Vatikan itu mengatakan setiap orang dapat membantu memerangi kelaparan.

“Pertama-tama, jangan membuang-buang makanan. Dan jangan seperti imam atau orang Lewi, yang berjalan di depan orang miskin dengan mata tertutup atau tidak mau mendengarkan tangisan orang lapar,” katanya.

Dia mengatakan ada banyak yang bisa dilakukan oleh kelompok non-pemerintah dan paroki.

“Kita harus berinvestasi dalam pertanian, pertanian berkelanjutan yang tidak hanya memikirkan hari ini tetapi juga hari esok karena dunia bukan hanya milik kita,” katanya.

Monsinyur Arellano juga menyerukan solidaritas karena itu adalah “investasi dalam perdamaian” yang juga merupakan cara untuk memerangi kelaparan.

“Kelaparan dan kemiskinan berhubungan”, katanya.

“Perdamaian dan, yang terutama, kerja sama dan solidaritas saling terkait. Dunia harus berinvestasi dalam perdamaian, solidaritas, dan keadilan. Kalau tidak, masalah dunia akan terus berlanjut, “tambahnya.

Paus Fransiskus mengatakan kepada anggota Organisasi Pangan dan Pertanian PBB dalam pertemuan bulan lalu bahwa kelaparan adalah masalah yang harus melibatkan semua orang.

Paus meminta penggunaan air yang baik, produksi makanan dan distribusi yang adil. Dia juga mencatat bahwa sementara ada negara-negara di mana ada kelimpahan makanan, ada juga wilayah-wilayah yang sama sekali kekurangan makanan.

© Copyright LiCAS.news. All rights reserved. Republication of this article without express permission from LiCAS.news is strictly prohibited. For republication rights, please contact us at: [email protected]

Support Our Mission

We work tirelessly each day to tell the stories of those living on the fringe of society in Asia and how the Church in all its forms - be it lay, religious or priests - carries out its mission to support those in need, the neglected and the voiceless.
We need your help to continue our work each day. Make a difference and donate today.

Latest