Home LiCAS.news Bahasa Indonesia Features (Bahasa) Caritas selamatkan remaja korban perdagangan orang asal Nepal

Caritas selamatkan remaja korban perdagangan orang asal Nepal

Seandainya tim anti perdagangan manusia Caritas India tidak segera turun tangan, nasib Yamuna, gadis berusia 19 tahun asal Nepal akan sangat berbeda.

Pada bulan Februari tahun ini, ketika pandemi COVID-19 belum membuat dunia bertekuk lutut, Yamuna dipikat oleh seorang agen yang menawarkan ‘pekerjaan’ di Timur Tengah.

Keluarga Yamuna memiliki pertanian kecil di dekat perbatasan dengan India tempat mereka dulu menanam sayuran untuk dijual, tetapi hujan terus menerus mendatangkan malapetaka, membuat pertanian mereka mandul dan tidak dapat ditanami apa-apa selama setidaknya satu tahun.

Tanpa penghasilan, keluarganya berada dalam situasi yang sangat sulit.




“Setelah hujan menghancurkan pertanian, kami tidak bisa untuk mengembalikan pinjaman bank atas tanah pertanian dan kami tidak punya apa-apa untuk dimakan,” kata Yamuna.

Pada bulan Maret, dia berhubungan dengan seorang wanita dari New Delhi yang menawarkan dia posisi sebagai pelayan di sebuah restoran di Irak yang menjanjikan gaji yang layak dan akomodasi.

“Itu seperti cahaya di ujung terowongan. Saya siap menerima tawaran itu dan memberi tahu wanita itu bahwa saya siap berangkat secepatnya, ”katanya.

- Newsletter -

Yamuna menyiapkan paspornya dan mempersiapkan diri untuk menangkap peluang yang dia harap bisa membantu keluarganya.

“Saya punya tiga saudara perempuan dan satu saudara laki-laki. Ayah saya sering sakit dan itu sebabnya saya tidak berpikir dua kali untuk mengatakan ya untuk pergi ke negara baru. Yang saya inginkan hanyalah mendapatkan uang, ”katanya.

Yamuna mengucapkan selamat tinggal kepada keluarganya dan pergi dengan wanita itu ke New Delhi di mana urusan visa harus dilakukan.

Yamuna (berbaju biru) setelah diselamatkan oleh anggota tim anti-perdagangan orang Caritas dan polisi India di perbatasan India-Nepal. (Foto disediakan)

Setelah mencapai perbatasan Nepal-India, anggota tim anti-perdagangan manusia Caritas mendekatinya untuk mengetahui situasinya. Mereka mengajukan beberapa pertanyaan kepada Yamuna dan mereka menjadi curiga bahwa dia ditipu oleh wanita yang mereka duga adalah agen perdagangan manusia.

Polisi India dilibatkan dan mereka lebih jauh menanyai wanita asal New Delhi itu dan kemudian menjadi jelas bahwa dia akan mengirimkan Yamuna secara ilegal ke agen lain yang berbasis di Irak.

Tim Caritas merawat Yamuna dan membawanya ke pusat konseling  di Uttar Pradesh, India.

Shimray Mungreiphy, yang memimpin tim anti perdagangan manusia Caritas India di New Delhi, mengatakan Yamuna dan keluarganya disadarkan oleh tim Caritas tentang bahaya perdagangan manusia.

“Agen perdagangan ini memiliki jaringan yang sangat kuat, bahkan di dusun yang jauh. Mereka memangsa orang-orang yang sangat membutuhkan uang dan meyakinkan mereka akan peluang palsu di luar negeri, tetapi ujung-ujungnya mereka dijual di negara-negara asing, ”katanya.

Setelah Yamuna kembali ke rumahnya, Caritas tetap melakukan kontak dengan dia dan keluarganya, sementara anggota Caritas dan organisasi mitra di Nepal juga menuntun mereka tentang cara mulai bertani lagi dan mendapatkan hasil yang menguntungkan.




Ribuan perempuan diperdagangkan setiap tahun

Pada bulan Januari tahun ini, Kamana, 13, melarikan diri dari rumahnya di kota Nepalgunj di selatan Nepal di mana ibu tirinya diduga memukulinya karena masalah kecil.

Tidak lama setelah meninggalkan rumahnya, Kamana bertemu dengan seorang pria Nepal – diyakini sebagai agen perdagangan manusia – yang mengatakan akan membawanya ke ibu kandungnya di New Delhi.

Namun, pria itu diduga memperkosanya berulang kali selama perjalanan. Ketika mereka sampai di New Delhi, agen itu membawanya dengan bajaj ke sebuah hotel di mana dia akan dijual kepada para pedagang manusia.

Secara kebetulan, pengemudi bajaj itu pernah menghadiri lokakarya anti-perdagangan orang yang diadakan Caritas dan merasakan gadis itu dalam masalah. Dia memanggil tim Caritas dan memberi mereka lokasi hotel tempat Kamana dibawa.

Tim Caritas menghubungi polisi yang menyelamatkan gadis itu dari para pedagang manusia. Kamana sekarang menjalani konseling di salah satu pusat yang dikelola Caritas di Uttar Pradesh, India.

Setiap tahun terdapat ribuan perempuan dan gadis remaja dari Nepal diperdagangkan ke India dan negara-negara lain untuk tujuan eksploitasi seksual komersial.

Untuk mengatasi ini, Caritas India, bekerja sama dengan LSM lain, menjalankan program anti-perdagangan manusia di berbagai kota di India.

“Dengan program ini, ada konsultasi, lokakarya, dan seminar yang diadakan secara terus menerus di banyak kota di mana terdapat lonjakan kasus perdagangan manusia,” kata petugas program Caritas Shimray.

“Penduduk setempat disadarkan tentang apa yang harus dan tidak boleh dilakukan dan kami mengadakan program kesadaran rutin di desa-desa terpencil,” kata Mungreiphy.

Rajesh Upadhyay, kepala penangangan anti-perdagangan manusia Caritas India, mengatakan pandemi ini telah meningkatkan kemiskinan di banyak bagian di India dan juga di negara-negara tetangga, yang ia khawatirkan akan mendongkrak jumlah kasus perdagangan orang di masa mendatang.

© Copyright LiCAS.news. All rights reserved. Republication of this article without express permission from LiCAS.news is strictly prohibited. For republication rights, please contact us at: [email protected]

Support Our Mission

We work tirelessly each day to tell the stories of those living on the fringe of society in Asia and how the Church in all its forms - be it lay, religious or priests - carries out its mission to support those in need, the neglected and the voiceless.
We need your help to continue our work each day. Make a difference and donate today.

Latest