Uskup Broderick Pabillo, administrator apostolik Keuskupan Agung Manila, mengumumkan bahwa ia positif terinfeksi penyakit virus corona pada 23 Juli.
Dalam sepucuk surat kepada para anggota klerus di Keuskupan Agung Manila, Uskup Pabillo mengatakan dia akan segera melakukan karantina.
“Meskipun saya tidak merasakan apa-apa, saya mengikuti protokol yang ditetapkan,” kata uskup itu, yang sejauh ini menjadi uskup Filipina pertama yang telah terinfeksi virus itu.
Meskipun anggota stafnya telah dites negatif, orang-orang yang berhubungan dengan uskup dalam beberapa hari terakhir telah disarankan untuk mengambil tindakan pencegahan.
“Saya tahu virus ini sembuh, jadi tolong jangan khawatir tentang saya,” kata Uskup Pabillo. “Tapi saya sangat mengharapkan doa,” tambahnya.
Dia mengatakan itu karena dia tampaknya tidak menunjukkan gejala apapun dan “karena saya dalam keadaan normal” jadwal pertemuan online tidak akan dibatalkan. “Hidup harus jalan terus,” katanya.
Seorang imam dari keuskupan agung itu akan menggantikan uskup itu untuk sementara waktu dalam memimpin Misa di Katedral Manila, tetapi akan membaca homili yang akan disiapkan oleh uskup.
Prelatus berusia 65 tahun itu diangkat sebagai administrator apostolik Manila oleh Paus Fransiskus setelah Kardinal Luis Antonio Tagle berangkat ke Roma pada bulan Januari.
Uskup Pabillo diangkat menjadi uskup auksilier Manila pada 24 Mei 2006.
Prelatus itu telah menjadi orang yang vokal mengkritik undang-undang anti-terorisme yang baru disahkan, penutupan jaringan siaran ABS-CBN, dan pendekatan “militer” yang dilakukan pemerintah Filipina dalam menangani pandemi virus corona.
Sejak awal pandemi, Uskup Pabillo telah mendesak pemerintah untuk melakukan tes massal, pelacakan kontak yang efektif, pengobatan, dan isolasi mereka yang menderita penyakit tersebut.
Pada 23 Juli, Filipina telah mencatat 74,390 kasus COVID-19 yang terkonfirmasi dengan 48,136 kasus aktif, 1,871 kematian, dan 24,383 yang sembuh.
