Home LiCAS.news Bahasa Indonesia Church & Society (Bahasa) Misionaris legendaris di Bangladesh Pastor Richard William Timm meninggal dunia

Misionaris legendaris di Bangladesh Pastor Richard William Timm meninggal dunia

Seorang misionaris Katolik yang dianugerahi “Penghargaan Nobel Asia” untuk karyanya di Bangladesh meninggal pada usia 97 di Amerika Serikat pada 11 September.

Pastor Richard William Timm dari Kongregasi Salib Suci dijuluki sebagai “Bapak LSM di Bangladesh” karena keterlibatannya dalam berbagai proyek pembangunan dan karya pastoral.

Dia adalah seorang ahli zoologi yang diakui dunia internasional yang menemukan setidaknya 250 nematoda, sekelompok cacing yang membentuk filum Nematoda.




Dijuluki sebagai legenda, imam Katolik itu juga seorang pendidik, pekerja pembangunan, dan penulis buku.

Pada tahun 1987, Pastor Timm dinobatkan sebagai Penerima Ramon Magsaysay untuk Pemahaman Internasional.

Dewan Pengawas Ramon Magsaysay Awards menghargai imam itu atas ” 35 tahun komitmen pikiran dan hatinya untuk membantu warga Bangladesh membangun bangsa mereka.

Imam itu menerima penghormatan “kewarganegaraan” dari tiga pemerintah Bangladesh yang berbeda atas pekerjaan pembangunan yang dilakukannya untuk negara dan rakyatnya.

- Newsletter -

Dia pertama kali tiba di Bangladesh pada tahun 1952 dan kemudian mendirikan departemen sains di St. Gregory’s College di Dhaka untuk memperkenalkan ilmu biologi dan penelitian kepada siswa.

Pada tahun 1970, imam itu mengorganisir dan memobilisasi bantuan setelah topan dan gelombang pasang besar menghancurkan pantai Bengal.

Ini juga pertama kalinya dia menghadapi konflik komunal yang brutal dan perebutan kekuasaan di pedesaan.

Imam itu selalu menunjukkan inklusivitas dalam program bantuan kemanusiaan dengan membantu semua orang tanpa memandang agama, kepercayaan, etnis, dan ras.

Pastor Timm diberi penghargaan khusus karena ikut serta dalam Perang Pembebasan Bangladesh. Dia berperan penting dalam pembentukan Asosiasi Agen Pembangunan di Bangladesh, Dewan Koordinator Hak Asasi Manusia di Bangladesh, dan Forum Asia Selatan untuk Hak Asasi Manusia.

Dia memulai Komisi Keadilan dan Perdamaian pada tahun 1974 dan menjabat sebagai sekretaris eksekutifnya selama 23 tahun.

Imam itu lahir pada 2 Maret 1923, dari sebuah keluarga Katolik di Michigan City, Indiana. Dia adalah putra altar di paroki setempat dan bersekolah di Sekolah Dasar St. Mary dan kemudian Sekolah Menengah St. Mary, di mana dia diajar oleh para Suster Salib Suci.

Ia ditahbiskan menjadi imam pada 8 Juni 1949, dan berangkat ke Bangladesh pada 1952 setelah menyelesaikan gelar doktornya dari Universitas Katolik di Washington.

© Copyright LiCAS.news. All rights reserved. Republication of this article without express permission from LiCAS.news is strictly prohibited. For republication rights, please contact us at: [email protected]

Support Our Mission

We work tirelessly each day to tell the stories of those living on the fringe of society in Asia and how the Church in all its forms - be it lay, religious or priests - carries out its mission to support those in need, the neglected and the voiceless.
We need your help to continue our work each day. Make a difference and donate today.

Latest