Home LiCAS.news Bahasa Indonesia Church & Society (Bahasa) Warga Filipina diperintahkan merayakan Natal di rumah saja

Warga Filipina diperintahkan merayakan Natal di rumah saja

Pemerintah Filipina telah memerintahkan warganya untuk merayakan Natal di rumah dan ibadat disiarkan secara online untuk mencegah berlanjutnya penyebaran virus corona.

Departemen Kesehatan Filipina juga menginstruksikan kepada keluarga untuk membatasi jumlah orang dalam keluarga, dan supaya pertemuan dan kegiatan sosial, dibatasi hanya untuk orang-orang dalam rumah yang sama.

Di bawah tindakan karantina komunitas umum, pertemuan hanya diperbolehkan untuk 10 orang.




Presiden Rodrigo Duterte baru-baru ini mengumumkan bahwa pembatasan akan tetap ada di wilayah ibu kota hingga akhir tahun untuk mencegah lonjakan kasus COVID-19 pasca-liburan.

Pihak berwenang telah mendorong warganya agar terus memakai masker dan pelindung wajah serta menjaga jarak sosial di depan umum.

Pastor Jerome Secillano, sekretaris eksekutif komite urusan publik Konferensi Waligereja Filipina, menyarankan kepada umat agar menggunakan teknologi agar tetap terhubung selama Natal.

“Ini tindakan bijaksana yang dapat dilakukan di saat pandemi ini,” kata imam itu.

Ia mengatakan bahwa meski berkumpul dapat membantu orang mengatasi dampak pandemi, “kebutuhan logistik dan potensi risiko penularan virus tidak boleh diremehkan”.

- Newsletter -

“Reuni dapat dilakukan kapan saja sepanjang tahun setelah ancaman virus ini hilang,” kata Pastor Secillano yang juga Pastor Paroki Bunda Penolong Abadi di Manila.

Pada 1 Desember, Filipina, yang memiliki jumlah infeksi dan kematian COVID-19 tertinggi kedua di Asia Tenggara setelah Indonesia, mencatat 1.298 kasus baru.

Sebuah kelompok peneliti setempat mengatakan bahwa kasus COVID-19 di negara tersebut dapat mencapai total kumulatif 470.000 hingga 500.000 pada 31 Desember.

Filipina, yang berada di peringkat ke-44 dalam hal kasus COVID-19 aktif di seluruh dunia, memperoleh kesepakatan pasokan pertama untuk vaksin virus corona minggu lalu, mengamankan 2,6 juta potensial suntikan vaksin yang dikembangkan oleh AstraZeneca.

Lima pembuat vaksin, termasuk AstraZeneca, telah mengajukan permohonan untuk mengadakan uji coba tahap akhir di Filipina.

© Copyright LiCAS.news. All rights reserved. Republication of this article without express permission from LiCAS.news is strictly prohibited. For republication rights, please contact us at: [email protected]

Support Our Mission

We work tirelessly each day to tell the stories of those living on the fringe of society in Asia and how the Church in all its forms - be it lay, religious or priests - carries out its mission to support those in need, the neglected and the voiceless.
We need your help to continue our work each day. Make a difference and donate today.

Latest